Menyatukan Diri dalam Iman kepada Yesus

Kamis, 12 April 2018 – Hari Biasa Pekan II Paskah

357

Yohanes 3:31-36

“Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”

***

Sikap berani, percaya diri, dan tidak takut dari para rasul terlihat dalam sikap Petrus di bacaan pertama hari ini (Kis. 5:27-33). Petrus di sini berhadapan dan bersoal jawab dengan Mahkamah Agama Yahudi. Selain hendak menegaskan keallahan Yesus melalui keberanian pewartaan para rasul, perikop ini hendak menekankan juga bahwa panggilan dan undangan untuk menyerahkan diri kepada Kristus melalui iman adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar. Demi keselamatan jiwa manusia, panggilan ini tidak bisa ditunda-tunda! Tidak ada alasan yang sangat mendasar bagi manusia untuk menolak Kristus.

Sementara itu, Injil hari ini masih tetap dalam konteks percakapan antara Yesus dan Nikodemus. Penginjil Yohanes di sini hendak menunjukkan bahwa Yesus sendirilah yang menegaskan kemendesakan bagi manusia untuk bertobat dan mengikat diri dengan diri-Nya.

Undangan, ajakan, dan dorongan untuk menyatukan diri dalam iman kepada diri-Nya itu sedemikian urgen dan darurat, sehingga Yesus dengan sangat tegas berkata, “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”