Luar Biasa 1: Melebihkan Perbuatan-perbuatan Baik

Senin, 18 Juni 2018 – Hari Biasa Pekan XI

225

Matius 5:38-42

“Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam darimu.”

***

Saudara-saudari yang terkasih, sebagai bagian dari masyarakat kolektif, kita cenderung untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat umum dan menjalankan hal-hal yang sesuai dengan standar umum yang berlaku. Kalau ada yang meminta, kita pun lalu memberi. Kalau ada orang minta tolong, kita pun memberinya pertolongan. Kalau ada orang meminta maaf, kita pun kemudian memaafkannya. Hidup seperti itu adalah hidup yang biasa-biasa saja, hidup yang seperti pada umumnya.

Menjadi luar biasa kalau ada orang yang terus memberi meskipun ia dicurangi, terus menolong meskipun tidak diminta, dan terus memaafkan meskipun telah dikhianati.

Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk menjadi murid yang tidak biasa-biasa saja. Jadilah murid yang luar biasa! Ditampar pipi kanan kemudian menghindar, itu biasa. Namun, memberikan pipi kiri setelah pipi kanan ditampar, itu luar biasa. Memberikan baju kepada orang yang meminta baju, itu biasa. Namun, memberikan juga jubah (yang lebih bagus dari baju) kepada orang tersebut, itu luar biasa. Demikianlah Yesus mengajak para murid dan kita semua untuk melakukan yang lebih dalam berbuat baik.

Saudara-saudari yang terkasih, baiklah kalau mulai hari ini kita melebihkan perbuatan-perbuatan baik kita! Biasanya kita memberi maaf kepada orang yang meminta maaf, sekarang kita memberi maaf tanpa diminta. Biasanya kita tersenyum kepada orang yang memberi kita senyuman, sekarang kita juga memberi senyum kepada orang yang mencibir kita. Biasanya kita berbuat baik kepada orang yang memperlakukan kita dengan baik, sekarang kita pun berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat. Dengan melakukan itu, kita sungguh menjadi murid-murid Yesus yang luar biasa.