Menerima Berkat secara Maksimal  

Sabtu, 7 Juli 2018 – Hari Biasa Pekan XIII

157

Matius 9:14-17

Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka: “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.”

***

Air anggur mengalami proses fermentasi yang menghasilkan gas. Gas ini akan menekan wadahnya. Karena itu, kantong yang dipakai menyimpan anggur harus cukup elastis supaya bisa menahan tekanan gas tersebut. Kantong yang lama biasanya sudah mengeras sehingga tidak lagi elastis. Ketika diisi anggur yang baru, kantong tersebut bisa pecah karena tidak mengalami peregangan, dan anggur akan tumpah terbuang percuma. Sebaliknya, kantong yang baru masih mempunyai daya elastisitas yang tinggi. Karena itu, ia mampu menahan daya dorong gas dari proses fermentasi anggur.

Kantong anggur itu adalah kita, sedangkan anggur baru adalah berkat, rahmat, dan cinta kasih dari Tuhan sendiri. Tuhan selalu mencurahkan anggur baru yang terbaik bagi kita. Anggur baru itu akan memberi kita kekuatan dalam menjalani hidup dan dalam menekuni pekerjaan serta pelayanan kita. Jika kita tidak mempersiapkan diri untuk menerima anggur yang dicurahkan oleh Tuhan, jika kita masih menggunakan kantong yang lama, maka kita akan kehilangan banyak. Berkat yang dicurahkan Tuhan tidak bisa tertampung di dalamnya, dan tanpa kita sadari akan terbuang percuma. Kantong lama adalah kantong yang keras sebagai gambaran untuk hati yang membatu, hati yang tidak bertobat. Kantong lama ini sudah berkerak oleh egoisme, iri, dendam, kebencian, dan sejenisnya.

Kantong lama harus diganti dengan kantong yang baru. Kantong baru ini adalah perubahan hidup dan pertobatan. Hidup dalam pertobatan adalah hidup yang penuh dengan kesabaran, kemurahan hati, sukacita, dan kejujuran. Dengan kantong yang baru ini, kita siap menerima anggur baru yang selalu Tuhan curahkan. Ia telah mencurahkan anggur baru, yaitu berkat, rahmat, cinta kasih, dan keselamatan secara maksimal kepada kita. Kita pun menyediakan kantong baru yang mempunyai kapasitas maksimal, sehingga seluruh anggur baru itu bisa tertampung di dalamnya dan kemudian dipergunakan secara maksimal pula dalam hidup dan pelayanan kita.