Berproses

Selasa, 30 Oktober 2018 – Hari Biasa Pekan XXX

242

Lukas 13:18-21

Maka kata Yesus: “Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya.” Dan Ia berkata lagi: “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”

***

Bagi sebagian orang, berproses tampaknya bukan hal yang mudah. Terutama bagi mereka yang senang berpikir serba instan dan yang hanya suka melihat hasil, berproses adalah hal yang menjenuhkan, melelahkan, buang-buang waktu dan energi saja. Indahnya suatu proses dan menariknya suatu dinamika tidak terpikirkan lagi.

Hari ini Yesus menggambarkan Kerajaan Allah bukan sebagai sesuatu yang sudah jadi, melainkan sebagai suatu proses. Kerajaan Allah tidak langsung digambarkan sebagai pohon, tetapi dimulai dari sebuah biji sesawi yang kecil, ditanam, lalu kemudian tumbuh menjadi pohon besar bercabang banyak, sehingga burung-burung bisa bersarang di atasnya. Kerajaan Allah tidak langsung digambarkan sebagai roti, melainkan dimulai dari ragi yang diambil dan kemudian dimasukkan ke dalam tepung terigu sampai khamir seluruhnya.

Yesus dengan itu mengajak para murid-Nya, termasuk kita semua, untuk menyadari Allah yang meraja dalam sebuah proses. Yesus mengingatkan kita semua bahwa Allah hadir, bersama, dan terus-menerus ikut berproses untuk menjadi sesuatu yang indah dan luar biasa. Allah meraja bukan hanya pada saat wisuda atau kelulusan, tetapi Dia setia menemani kita dalam proses jatuh bangun saat kita belajar. Allah meraja bukan hanya pada saat kita sukses, tetapi Dia hadir mendampingi dan menguatkan kita di saat-saat kita gagal untuk mencapai kesuksesan itu.

Saudara-saudari yang terkasih, gambaran Kerajaan Allah daalm Injil hari ini mengajak kita untuk berefleksi: kapan dan di mana kita menyadari bahwa Allah sungguh-sungguh merajai hidup kita? Injil hari ini juga sekaligus mengingatkan kita bahwa Allah itu setia. Dia yang memulai, Dia juga yang menuntun dan mendampingi kita dalam berproses. Semoga kita menyadari kehadiran-Nya dalam setiap proses kehidupan kita.