Menyatakan Diri

Jumat, 16 November 2018 – Hari Biasa Pekan XXXII

276

Lukas 17:26-37

“Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan istri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.”

[Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.] Kata mereka kepada Yesus: “Di mana, Tuhan?” Kata-Nya kepada mereka: “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”

***

Bacaan Injil hari ini memperingatkan kembali supaya kita jangan terhisap oleh aktivitas sehari-hari secara berlebihan sampai kita mengabaikan apa yang paling penting dalam hidup. Disebutkan di sini tentang makan dan minum, membeli dan menjual, menanam dan membangun, kawin dan dikawinkan.

Kegiatan-kegiatan tersebut – dan tentunya masih banyak kegiatan serupa lainnya – merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan. Makan dan minum adalah bentuk pemenuhan kebutuhan pokok; membeli dan menjual adalah gambaran aktivitas sosial untuk memenuhi kebutuhan hidup; menanam dan membangun adalah ungkapan pertumbuhan dan perkembangan; sedangkan kawin dan dikawinkan adalah aktivitas manusia untuk berkembang biak.

Keberlangsungan hidup di dunia tidak bisa berjalan dengan baik tanpa kegiatan-kegiatan tersebut. Namun, karena sudah menjadi rutinitas, bisa saja kita menjadi abai, tidak menyadari, dan membiarkan kegiatan-kegiatan tersebut berjalan begitu saja. Atau sebaliknya, kita malah terlalu fokus dengan kegiatan-kegiatan tersebut dan tidak melihat hakikat yang lebih dalam di baliknya.

Ada kenyataan yang lebih dalam, yang melampaui semua aktivitas penting tersebut. Dalam bacaan Injil hari ini, kenyataan itu disebut “hari di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.” Banyak orang meyakini bahwa Anak Manusia akan menyatakan diri pada akhir zaman dan pada akhir hidup kita masing-masing. Namun, sesungguhnya Ia juga menyatakan diri di sini dan saat ini. Ia datang kepada kita di dalam dan melalui aktivitas keseharian kita.

Di bagian awal Injil Yohanes dikatakan, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Demikianlah, seluruh hidup kita merupakan sebuah undangan untuk melihat, mengontemplasikan, dan melibatkan Allah yang adalah jantung dari seluruh aktivitas hidup. Dia memanggil kita saat kita menjalani kehidupan sehari-hari kita. Dia mencari kita, dan semoga kita menanggapi-Nya dengan juga mencari Dia.