Iman dan Pelayanan

Kamis, 10 Januari 2019 – Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

181

1 Yohanes 4:19 – 5:4

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

***

Perikop dari Surat Yohanes yang Pertama kali ini mengingatkan kita akan dusta yang sering kali ada dalam diri kita. Dusta tersebut berkaitan dengan penghayatan kita akan kasih terhadap Allah. Kita sering menyatakan bahwa kita mengasihi Tuhan, padahal sebenarnya tidak. Mengasihi Tuhan harus ada wujud konkretnya, dan wujud konkret yang dimaksud adalah kasih terhadap sesama. Kasih terhadap Tuhan tidak pernah berjalan sendirian atau dipisahkan dari kasih terhadap sesama. Petunjuk terbaik bahwa kita sungguh-sungguh mengasihi Allah adalah ketaatan pada perintah-perintah-Nya.

Kasih terhadap sesama yang dituntut oleh Allah sebagai realisasi konkret kasih manusia terhadap-Nya ditegaskan kembali dalam bacaan Injil hari ini (Luk. 4:14-22a). Yesus di sini mengumumkan seluruh detail tentang misi-Nya di dunia ini. Ia hadir untuk mengerjakan dan mengusahakan pembebasan serta pertolongan bagi yang tertindas dan susah: yang buta bisa melihat kembali, yang ditawan akan dibebaskan. Orang-orang lemah akan dikuatkan, sebab pembebasan dan keselamatan dari Allah telah tiba.

Saudara-sudari sekalian, mari melihat sekitar kita: adakah sesama yang membutuhkan uluran tangan kita? Adakah orang-orang terpinggirkan yang membutuhkan sapaan kita? Mari berbuat sesuatu untuk meringakan beban mereka, sebab misi Yesus tersebut di atas adalah juga misi kita semua.