Yesus dan Yohanes

Sabtu, 12 Januari 2019 – Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

315

Yohanes 3:22-30

Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.

Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya.” Jawab Yohanes: “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”

***

Bacaan pertama hari ini (1Yoh. 5:14-21) menasihati tentang arti penting kedatangan Kristus bagi manusia. Kedatangan Kristus memampukan kita mengerti tentang yang baik dan benar, dan sesuangguhnya Kristus adalah Yang Benar itu sendiri. Nasihat ini disertai harapan agar kita mewaspadai pelbagai berhala yang bisa menghalangi kemampuan kita untuk membuat pembedaan antara yang benar dan yang tidak benar.

Kesadaran untuk mengenali Kristus sebagai Yang Benar ditunjukkan oleh Yohanes Pembaptis dalam bacaan Injil hari ini. Ia tidak melihat Yesus sebagai saingan yang mengancam karya dan pelayanannya. Segala sesuatu yang diberikan dari Allah akan tetap bertahan dan bersinar terang. Dengan rendah hati, Yohanes Pembaptis bahkan menunjuk pembaptisan yang dilakukan Yesus melebihi pembaptisan yang ia lakukan. Puncaknya, Yohanes menegaskan, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”

Saudara-saudari sekalian, mari belajar bersikap rendah hati bersama Yohanes Pembaptis. Tujuan dari karya dan pelayanan yang kita lakukan adalah bukan untuk membesarkan nama kita, tetapi agar nama Tuhan semakin dimuliakan. Karena itu, janganlah kita suka meninggikan diri, tetapi sadarilah bahwa ada campur tangan Tuhan di balik setiap keberhasilan yang kita raih.