Dilahirkan Kembali

Senin, 29 April 2019 – Peringatan Wajib Santa Katarina dari Siena

214

Yohanes 3:1-8

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”

***

Tema percakapan antara Yesus dan Nikodemus dalam bacaan Injil hari ini adalah tentang kelahiran kembali. Bagi Nikodemus, bagaimana mungkin seseorang dilahirkan kembali kalau orang itu sudah tua? Nikodemus memahami kelahiran baru secara harfiah atau secara fisik. Padahal, untuk memahami maksud Yesus dibutuhkan iman dan kepercayaan, sebab Yesus memberi jawaban dengan menunjuk kelahiran baru secara spiritual sebagai hal terpenting untuk memasuki Kerajaan Surga.

Apa arti dilahirkan kembali? Kelahiran baru yang Yesus maksudkan adalah kelahiran baru dari air dan Roh. Sejak dibaptis dan menerima Sakramen Krisma, kita telah dilahirkan secara baru dalam Roh Kudus dan menjadi putra-putri kesayangan Allah. Hidup kita dibimbing dan dikendalikan oleh Roh Kudus.

Iman dan kepercayaan memampukan kita untuk memahami kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita. Seperti tiupan angin yang bisa dirasakan tetapi tidak dapat dilihat oleh mata atau dimengerti oleh pikiran manusia, demikianlah pekerjaan Roh Kudus. Walaupun pekerjaan-pekerjaan-Nya tidak terlihat, namun dampak perubahan secara total yang ditimbulkan-Nya pada hidup seseorang dapat terlihat.

Hanya dengan kelahiran kembali oleh Roh Kudus, hidup manusia bisa berkenan kepada Allah. Karya pembaruan Roh Kudus itu tidak mampu dipahami oleh orang-orang yang tidak percaya. Hanya mereka yang terbuka pada Yesus dan sabda-Nya, yang dimampukan untuk mengerti kebenaran ilahi ini.