Membebaskan Diri dari Dosa

Rabu, 1 Mei 2019 – Hari Biasa Pekan II Paskah

228

Kisah Para Rasul 5:17-26

Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: “Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.”

Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, katanya: “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar: “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak.”

Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka.

***

Dengan sistem penjagaan yang ketat dan terorganisasi dengan rapi zaman sekarang, rasanya sangat sulit bagi orang untuk melarikan diri dari penjara. Memang ada kasus-kasus tertentu di mana para narapidana meloloskan diri dari kurungan penjara secara spektakuler. Namun, pada umumnya jarang terjadi bahwa orang lolos dari penjara dikarenakan oleh mukjizat atau hal yang misterius.

Kisah dalam bacaan pertama hari ini menunjukkan peristiwa pembebasan dari penjara oleh suatu peristiwa misterius atau bisa juga disebut mukjizat. Ketika hari sudah malam, sesosok malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara dan membawa para rasul keluar dari situ. Meskipun petugas penjara memberi kesaksian bahwa pintu-pintu sudah dikunci dengan aman dan ada penjagaan yang ketat, namun dengan ajaib para rasul bisa meloloskan diri.

Para rasul sebelumnya ditangkap dan dipenjarakan karena keberanian mereka mewartakan nama Yesus. Terhadap mereka, orang-orang Saduki merasa iri. Pikiran orang-orang itu telah dibutakan oleh perasaan tersebut. Karena itu, mereka menangkap dan memenjarakan para rasul. Begitulah sikap manusia yang dikisahkan pula dalam bacaan Injil hari ini (Yoh. 3:16-21). Meskipun terang telah datang ke dalam dunia, manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang. Mereka suka berbuat jahat. Setiap orang yang melakukan kesalahan membenci terang dan menghindar karena takut perbuatannya diketahui orang lain.

Ketika kita melakukan kesalahan, sebenarnya kita masuk ke dalam penjara kegelapan dan hidup dalam ketakutan. Namun, kita juga bisa membebaskan diri dari penjara buatan kita sendiri. Kita hanya perlu kembali kepada Allah dan mohon pengampunan-Nya. Tuhan telah mengutus Putra-Nya ke dunia bukan untuk menghukum, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Kembali kepada Yesus yang adalah belas kasih ilahi sama dengan membebaskan diri dari dosa dan hidup dalam terang.