Rendah Hati

Rabu, 17 Juli 2019 – Hari Biasa Pekan XV

212

Matius 11:25-27

Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.”

***

Yesus dalam bacaan Injil hari ini bersyukur kepada Bapa di surga, sebab Bapa telah menyatakan diri-Nya kepada orang-orang kecil dan bukan kepada orang yang bijak dan terpelajar. Apa maksud perkataan Yesus ini?

Ada dua kelompok orang yang disebutkan Yesus dalam perkataan-Nya ini. Yang pertama adalah orang-orang yang berpendidikan dan bijak. Yang menurut Yesus termasuk dalam kelompok ini kiranya adalah para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka adalah kaum religius, orang-orang yang memiliki pengetahuan lebih tentang agama Yahudi, tentang kitab Taurat dan hukum-hukumnya. Sayang, mereka justru tidak mengenali dan mengakui ajaran serta perbuatan-perbuatan Yesus sebagai kebenaran yang datang dari Allah. Mereka menolak untuk bertobat dan menolak mengakui Yesus sebagai Mesias.

Kelompok kedua adalah orang-orang yang disebut Yesus sebagai orang kecil. Pada umumnya kita memahami “orang kecil” sebagai rakyat jelata atau orang pada umumnya. Dalam konteks perikop ini, “orang kecil” adalah orang yang tidak menjadi anggota kelompok-kelompok religius yang berkembang saat itu. Dengan kata lain, mereka ini tidak menikmati pendidikan formal, sehingga kurang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kitab dan hukum Taurat. Yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah kaum pendosa seperti pemungut cukai, pelacur, dan sebagainya.

Mengapa Allah justru menyatakan diri-Nya kepada kelompok yang kedua? Keterbukaan dan kepercayaan penuh menjadi ciri dari orang-orang dalam kelompok kedua. Seperti seorang anak kecil yang terbuka pada bimbingan orang tua dan percaya penuh kepada mereka, demikianlah orang-orang ini membuka hati mereka pada ajaran Yesus dan percaya penuh pada-Nya. Oleh karena itu, jelaslah bahwa secara harfiah Yesus tidak membedakan antara orang terpelajar dan tidak terpelajar. Yang Ia lihat adalah apakah orang itu memiliki kerendahan hati atau tidak. Hanya orang rendah hati yang bisa menerima masukan dan bimbingan dari orang lain, serta dari Roh Kudus.

Bacaan Injil hari ini dengan demikian mendorong kita untuk bersikap rendah hati dan menaruh kepercayaan penuh pada penyelenggaraan Allah. Sebagai murid Yesus, kita dituntut untuk tidak hanya memiliki pengetahuan iman belaka, tetapi juga untuk memiliki kualitas seorang anak kecil, sehingga Allah dapat menyingkapkan kebenaran diri-Nya kepada kita.