Meletakkan Harapan dan Kesetiaan kepada Tuhan

Jumat, 26 Juli 2019 – Peringatan Wajib Santo Yoakim dan Santa Ana

148

Matius 13:16-17

“Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

***

Hari ini Gereja memperingati Santo Yoakim dan Santa Ana, orang tua Bunda Maria. Tradisi mengisahkan Yoakim dan Ana sebagai pasangan suami istri yang setia dan penuh cinta dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Tuhan dan sesama. Lama sekali mereka tidak mendapatkan keturunan, sehingga setiap tahun mereka berziarah ke Yerusalem untuk memohonkan hal itu. Dalam doa, Ana bernazar, jika Tuhan memberi mereka seorang anak, anak tersebut akan mereka persembahkan kepada-Nya. Ketekunan ini membuahkan hasil. Mereka dianugerahi seorang putri, yang kelak akan mengandung dan melahirkan sang Penyelamat Dunia.

Dari situ kita bisa belajar tentang harapan dan kesetiaan. Yoakim dan Ana menjadi sosok yang dikenang dan diteladani umat kristiani bukan karena posisi, kehebatan, atau kekayaan mereka, melainkan karena ketekunan dan kesetiaan mereka terhadap Tuhan. Karena itulah harapan mereka dikabulkan Tuhan. Tuhan membalas kesetiaan mereka dengan memilih mereka untuk ambil bagian dalam karya keselamatan yang dijalankan-Nya.

Yesus yang kelak dilahirkan Maria, putri dari Yoakim dan Ana, adalah Penyelamat umat manusia. Nenek moyang bangsa Israel sangat rindu untuk menyaksikan kehadiran-Nya dan mengenal diri-Nya, tetapi mereka tidak mendapat keistimewaan itu. Kita yang berkesempatan memiliki relasi erat dengan Yesus sepatutnya mensyukuri hal ini sebagai rahmat yang besarnya tak terkira.

Namun, bersyukur dan berbahagia saja tidak cukup. Kita dipanggil dan diberi tanggung jawab untuk mewartakannya kepada orang lain, sehingga semua orang memperoleh rahmat yang sama, yakni mengenal Yesus, Putra Allah yang terkasih. Bersediakah kita melaksanakan tugas tersebut?