Bapa Selalu Mendengarkan Kita

Kamis, 10 Oktober 2019 – Hari Biasa Pekan XXVII

166

Lukas 11:5-13

Lalu kata-Nya kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan darinya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

***

Selain mengajarkan Doa Bapa Kami, Yesus juga mengajarkan tentang sikap batin yang perlu dalam berdoa. Ajaran ini disampaikan dalam dua cerita yang menarik, yang intinya mau mengatakan bahwa dalam berdoa, kita harus berani dan percaya.

Cerita pertama berkisah tentang seorang yang didatangi temannya malam-malam karena butuh roti. Meskipun jengkel karena tidurnya yang nyenyak terganggu, orang itu toh bangun juga dan memberikan roti yang diminta. Pertimbangan orang itu ternyata bukan karena yang datang adalah temannya, melainkan karena ia tidak mau lama-lama terganggu oleh suara ketukan pintu. Orang itu saja bangun dan mengabulkan permintaan temannya, apalagi Bapa. Pasti Ia rela mengabulkan permohonan kita, asal kita tak segan-segan memintanya.

Cerita kedua menyangkut hal-hal yang mirip. Kalajengking yang menggulung diri akan berbentuk seperti telur, sedangkan ular laut memiliki tubuh yang licin seperti ikan. Menanggapi permintaan anaknya yang minta telur dan ikan, tidak mungkin seorang ayah mengelabui dan mencelakakan dia dengan memberikan barang-barang yang mirip, tetapi berbahaya. Lebih lagi Bapa. Ia tidak mungkin melakukan hal itu. Jadi, percayalah kepada-Nya.

Perihal doa, Yesus memberi jaminan bahwa doa kita pasti dikabulkan Bapa. Agar tidak salah sangka, sebaiknya jangan mengira bahwa ini artinya semua permintaan kita akan dituruti oleh Bapa. Ibaratnya, saya berdoa minta uang dan berharap bahwa Bapa pasti akan segera menaruh karung berisi uang di depan pintu. Itu namanya absurd.

Jangan segan untuk meminta, dan yang paling penting percayalah. Itulah kuncinya. Bapa selalu mendengarkan kita. Ia menanggapi keluh kesah kita. Ia juga tahu yang terbaik bagi kita. Menurut perikop ini, yang terbaik itu adalah Roh Kudus. Artinya, mengatasi makanan, uang, atau barang apa pun, Bapa memberi kepada kita yang memohon kepada-Nya sesuatu yang luar biasa, yaitu penyertaan-Nya.

Demikianlah, dengan doa, kita mempercayakan diri kita seutuhnya kepada Dia yang mengasihi kita. Kita tidak sendirian. Hidup ini kita jalani bersama dengan Bapa. Karena itu, ketika masalah datang menghadang, hendaknya kita tahu kepada siapa kita harus percaya.