Bersiap Menyambut Kedatangan Anak Manusia

Jumat, 15 November 2019 – Hari Biasa Pekan XXXII

180

Lukas 17:26-37

“Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.”

[Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.] Kata mereka kepada Yesus: “Di mana, Tuhan?” Kata-Nya kepada mereka: “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”

***

Tanggal 22 Desember 2018, sekitar pukul 21.27 WIB, terjadi tsunami yang menerjang pantai Anyer, Banten, dan Lampung. Tsunami ini menyebabkan ratusan korban jiwa, ribuan orang luka-luka, dan kerugian materi yang tidak sedikit. Seorang teman saya menjadi salah satu korban. Ia mengalami luka parah saat itu.

Dia bercerita, ketika sedang duduk-duduk seorang diri di lobi hotel, tiba-tiba ia mendengar gemuruh ombak yang sangat dahsyat. Semua berjalan sangat cepat. Dalam hitungan detik, gelombang air laut datang dan mengempaskan dirinya serta segala sesuatu yang ada. Ia pun pingsan dan tidak tahu apa-apa lagi. Ketika tersadar, ia berada di bawah sebuah mobil yang diparkir di depan hotel. Kondisinya sangat parah, banyak tulangnya yang patah. Syukurlah sekarang ini ia sudah pulih kembali.

Injil hari ini berkisah tentang kedatangan Anak Manusia pada akhir zaman. Sama seperti bencana alam yang saya kisahkan di atas, kita tidak tahu kapan dan bagaimana hal itu akan terjadi. Semuanya serba tak terduga, sulit diantisipasi, dan tidak bisa dihindari.

Akhir zaman memang akan terjadi secara universal, yaitu saat Anak Manusia datang pada hari akhir. Namun, akhir zaman juga akan terjadi secara personal, yaitu saat Saudari Maut datang menjemput kita masing-masing. Itulah saat kematian, saat yang tidak bisa kita antisipasi, kita rencanakan, dan kita tunda. Ia bisa datang kapan saja. Dari pihak kita, yang dituntut adalah sikap siap sedia dan berjaga-jaga.

Caranya adalah dengan tidak melakukan hal-hal yang tidak berguna, tindakan dosa, dan tindakan yang melanggar cinta kasih Allah. Kita diajak untuk selalu berbuat baik, menjauhi apa yang jahat, dan setia kepada Tuhan setiap saat. Dengan demikian, kita akan selalu siap bilamana Anak Manusia akhirnya datang kepada kita.