Allah yang Membebaskan Umat-Nya

Sabtu, 7 Desember 2019 – Peringatan Wajib Santo Ambrosius

274

Matius 9:35 – 10:1, 6-8

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

“Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”

***

Yesaya mengingatkan Israel tentang rencana Tuhan untuk menghapus kesusahan dan kesedihan mereka (bacaan pertama hari ini, Yes. 30:19-21, 23-26). Tuhan senantiasa mendengarkan seruan permohonan mereka. Biarpun Tuhan tampaknya menjawab permohonan itu sedikit demi sedikit, Yesaya menegaskan bahwa Tuhan setia mendengarkan dan tidak pernah meninggalkan mereka. Ia tidak menyembunyikan diri dan selalu membiarkan diri-Nya dilihat. Ia selalu memberi jalan dan meminta Israel untuk mengikuti-Nya.

Perhatian dan pertolongan dari Tuhan secara simbolis ditunjukkan-Nya melalui peristiwa-peristiwa alam seperti hujan yang diturunkan untuk benih yang baru ditaburkan, roti yang lezat dan berlimpah ruah, padang rumput yang luas untuk ternak-ternak, dan sebagainya. Dengan itu semua, Tuhan membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas-bekas pukulan mereka alami. Yesaya dengan ini menceritakan kehebatan, keagungan, kasih setia, serta kekuasaan Tuhan dalam menolong umat-Nya. Semuanya dilakukan Tuhan dalam rangka menjamin kesejahteraan bangsa Israel.

Senada dengan itu, bacaan Injil hari ini berkisah tentang aktivitas Yesus di pelbagai desa. Ia mengajar dan memperbarui cara berpikir umat sambil mewartakan pemahaman baru tentang Kerajaan Allah. Yesus menghadirkan pembebasan bagi mereka dengan pengajaran-Nya, dengan memperbaiki penghayatan iman yang selama ini keliru, juga dengan melenyapkan segala penyakit jasmani dan rohani. Dengan itu semua Ia menampilkan hati Allah yang senantiasa tergerak oleh belas kasihan.

Selain itu, Yesus juga membentuk para murid-Nya sebagai tenaga pelayanan, sebab “tuaian” terlihat sangat banyak, tetapi tenaga untuk menuai selalu saja kurang. Yesus lalu memperlengkapi murid-murid-Nya dengan kuasa untuk mengusir roh jahat, serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Dengan ini Yesus menegaskan diri-Nya sebagai pelaksana kehendak Bapa yang hendak menunjukkan belas kasihan-Nya kepada umat yang dikasihi-Nya.