Mengikuti Sang Kebenaran

Sabtu, 4 Januari 2020 – Hari Biasa Masa Natal

130

Yohanes 1:35-42

Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah!” Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya: “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Ia berkata kepada mereka: “Marilah dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”

***

Ketika merenungkan kehidupan ini, tidak jarang kita bertanya kepada diri sendiri, “Apa yang sebenarnya kucari dalam kehidupan ini?” Kita temukan bahwa apa pun yang kita miliki di dunia ini tidak ada yang mampu memuaskan dahaga kita yang sebenarnya. Segala sesuatu yang indah mungkin memuaskan mata, tetapi itu hanya sesaat saja. Makanan-makanan yang lezat mungkin memuaskan selera, tetapi itu pun hanya sesaat saja. Demikianlah seterusnya, yang menunjukkan kepada kita bahwa segala sesuatu di dunia ini sementara belaka, sehingga tidak mampu memenuhi kerinduan kita yang terdalam.

Apa sebenarnya yang kita cari? Kebenaran. Gereja melalui bacaan-bacaan hari ini menunjukkan bahwa Kristuslah kebenaran itu. Bila Kristus sudah kita miliki dan kita membiarkan Kristus memiliki kita, sempurnalah segalanya. Kita tidak membutuhkan apa-apa lagi.

Dalam bacaan pertama (1Yoh. 3:7-10), Kristus dipertentangkan dengan Iblis. Kita diminta untuk tidak membiarkan orang lain menyesatkan kita dengan membawa kita pada perbuatan-perbuatan dosa. Dosa adalah pekerjaan Iblis. Kristus, Putra Allah, datang untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis tersebut agar kita berada dalam kebenaran.

Bacaan Injil hari ini semakin meneguhkan kita untuk berada di dalam Kristus. Kepada dua orang yang mengikuti-Nya, Yesus bertanya, “Apa yang kamu cari?” Ketika dikatakan bahwa mereka ingin mengetahui di mana Yesus tinggal, Yesus tidak menyebut nama atau lokasi tertentu, tetapi justru mengajak mereka untuk ikut dan menyaksikan sendiri. Setelah tinggal bersama Yesus, mereka dengan berani mengatakan kepada yang lain bahwa mereka telah menemukan Mesias.

Pertanyaan yang sama juga ditujukan oleh Yesus kepada kita, “Apa yang kamu cari?” Apa jawaban kita? Apakah kita sungguh-sungguh ingin mencari-Nya? Ataukah yang kita cari sebenarnya adalah pemenuhan keinginan-keinginan kita? Kita harus ingat bahwa Yesus tidak pernah berjanji akan memenuhi semua keinginan kita ketika kita memutuskan untuk mengikuti-Nya. Ia hanya berkata, “Marilah dan kamu akan melihatnya.” Apakah kita berani mengikuti Dia dan mengalami hidup bersama-Nya? Setelah menemukan sang Mesias, beranikah kita mewartakan hal ini kepada orang lain?

Marilah kita hidup di dalam Kristus dengan hidup di dalam kebenaran yang kita wujudkan melalui perbuatan-perbuatan kasih kepada sesama. Dalam Kristus, kita akan memperoleh kelegaan dan semua dahaga kita akan terpuaskan. Dengan demikian, kita akan dimampukan untuk mewartakan kepada orang lain, “Kami telah menemukan Mesias.”