Jejak Kaki Yesus

Kamis, 21 Mei 2020 – Hari Raya Kenaikan Tuhan

757

Kisah Para Rasul 1:1-11

Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.

Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya — “telah kamu dengar dari-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”

Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga.”

***

Suatu kebahagiaan bagi saya karena saya bisa berziarah ke Tanah Suci. Kesempatan itu melelahkan secara fisik, tetapi menyegarkan secara rohani. Salah satu tempat yang saya kunjungi adalah situs yang diyakini sebagai tempat Yesus naik ke surga. Yang menarik, di situ ada jejak kaki yang tercetak di batu. Melihat itu, seorang peziarah bertanya kepada sang pemandu, “Apakah ini jejak kaki Yesus?” Pemandu pun menjawab, “Tidak semua benda yang ada di sini adalah bukti historis. Namun, benda-benda ini ada untuk mengajak kita merenungkan makna di balik peristiwa historis.”

Jejak kaki di batu tersebut kiranya bukan jejak kaki Yesus. Tidak ada bukti historis yang mendukung anggapan itu. Namun, kenaikan Yesus ke surga adalah peristiwa historis. Para murid menyaksikannya secara langsung dan hal itu tertulis dalam bacaan pertama hari ini. Lalu, apa makna jejak kaki di batu tersebut?

Kebanyakan orang memandang kenaikan Yesus ke surga sebagai peristiwa di mana Yesus telah menuntaskan misi-Nya di bumi dan naik ke surga untuk duduk di takhta kemuliaan-Nya untuk selama-lamanya. Apakah benar demikian? Jawabannya adalah benar dan tidak benar. Benar bahwa Yesus telah bertakhta dalam kemuliaan di surga untuk selama-lamanya. Namun, tidak benar bahwa misi Yesus di bumi telah berakhir. Oleh karena itu, kenaikan Yesus ke surga sesungguhnya adalah akhir dan awal. Yesus mengakhiri misi-Nya di bumi, tetapi sekaligus memulai misi yang baru, sebab Ia mengutus para murid untuk melanjutkan misi-Nya itu.

Penulis Kisah Para Rasul memulai tulisannya dengan ringkasan cerita tentang apa yang terjadi sebelum Yesus naik ke surga. Yesus, yang telah bangkit dari kematian, menampakkan diri kepada para rasul selama empat puluh hari. Selama itu, Dia membuktikan bahwa diri-Nya sungguh hidup, sekaligus meneguhkan para murid yang ketakutan, cemas, bingung, dan ragu. Selama menampakkan diri, Yesus juga berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan Roh Penghibur, Roh yang akan dicurahkan atas mereka, Roh yang akan senantiasa membimbing mereka. Dengan ini Yesus menunjukkan bahwa meskipun Dia akan pergi, Dia tidak akan membiarkan para murid-Nya berjalan sendiri. Dia akan mengutus Roh Kudus untuk mendampingi dan menuntun mereka agar bisa mengikuti jejak kaki-Nya dan meneruskan misi-Nya.

Sebelum naik ke surga, Yesus berkata, “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Sabda Yesus ini maknanya sangat mendalam. Yesus memerintahkan para murid agar melaksanakan misi-Nya untuk menegakkan Kerajaan Allah. Dari surga, Ia akan terus-menerus menggenapi misi-Nya. Naik ke surga bukan berarti Yesus hilang dan tidak kembali. Dia tetap meninggalkan “jejak kaki.” Artinya, dari surga, Yesus hadir dalam diri setiap orang yang dibaptis dan yang menerima karunia Roh Kudus. Dia hidup di dalam kita dan mengajak kita untuk hidup di dalam Dia.

Yesus mengajak kita semua untuk terlibat meneruskan misi-Nya. Dia menghendaki kita memberikan kesaksian di mana-mana. Tindakan apa yang bisa kita lakukan untuk melanjutkan misi Yesus? Mungkin di antara kita ada yang berpikir bahwa melanjutkan misi Yesus adalah perbuatan yang tidak mungkin. Mungkin pula ada yang merasa takut untuk melakukan itu karena kita hanyalah kelompok kecil. Saudara-saudari terkasih, ketahuilah bahwa Dia selalu menyertai kita sewaktu kita menyatakan kesediaan kita dengan berkata “ya.”