Hukum Kencana

Selasa, 23 Juni 2020 – Hari Biasa Pekan XII

398

Matius 7:6, 12-14

“Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”

***

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Ucapan ini sering kali disebut hukum kencana (emas) karena meringkas tindakan dan kebaikan yang harus dilakukan oleh kaum beriman kepada sesamanya. Ucapan ini erat berkaitan dengan perintah untuk mengasihi sesama yang merupakan salah satu hukum yang terutama dalam Taurat.

Kasih merupakan kata yang paling penting dalam seluruh Alkitab. Hukum Taurat mengajarkan kasih, baik kasih kepada Allah maupun kepada sesama. Cara untuk mengasihi sesama adalah dengan mengasihi dia seperti mengasihi diri sendiri. Di kalangan Yahudi, hukum ini terkenal namun dirumuskan secara negatif: Jangan berbuat kepada orang lain, apa yang tidak kauinginkan orang lain perbuat kepadamu (bdk. Tob. 4:15). Rabi Hillel (20 SM) berkata, “Apa yang tidak kamu sukai, jangan lakukan itu kepada orang lain. Itulah isi seluruh hukum Taurat, yang lain hanyalah penjelasannya.”

Yesus menyampaikan hukum ini secara positif, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Saya ingin orang memperhatikan dan memahami kelemahan saya, maka saya memperhatikan dan memahami kelemahan orang lain. Saya tidak mau orang menyindir saya dan berbicara sinis tentang saya, maka saya pun tidak pernah menyindir dan tidak berbicara sinis terhadap orang lain.

Yesus menyatakan bahwa ucapan itu merupakan isi seluruh Hukum Taurat dan kitab para nabi, yang berarti seluruh Kitab Suci Yahudi (Perjanjian Lama). Perintah yang utama dalam Hukum Taurat dan kitab para nabi menyangkut kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama adalah “kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” dan “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat. 22:34-40). Yesus pun menegaskan bahwa pada kedua hukum ini seluruh Hukum Taurat dan kitab para nabi bergantung (Mat. 22:40). Isi seluruh kitab itu adalah perintah untuk mengasihi. Semua perintah yang lain di dalamnya adalah penjelasan tentang bagaimana melakukannya.