Tidak Melihat, namun Percaya

Jumat, 3 Juli 2020 – Pesta Santo Tomas

397

Yohanes 20:24-29

Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”

Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

***

Kunci utama untuk percaya adalah mengenal orang yang kita percaya. Hanya dengan cara itu kepercayaan kita dapat bertahan secara kokoh meskipun banyak masalah menghadang. Selain itu, berkenaan dengan iman kepada Tuhan, kita perlu tekun membaca Kitab Suci, sebab perkataan-perkataan Tuhan dalam Kitab Suci sungguh menguatkan iman kita.

Hari ini kita merayakan Pesta Santo Tomas. Sebagai murid Yesus, iman Tomas diuji ketika Yesus yang bangkit menjumpai teman-temannya, sementara dia sendiri tidak ada bersama mereka. Mendengar cerita dari teman-temannya bahwa Yesus ternyata tetap hidup, Tomas tidak percaya. Ia ingin melihat sendiri buktinya, yakni bekas-bekas penyaliban pada tubuh Yesus. Namun, setelah Yesus menjumpainya secara langsung, semua keraguan Tomas lenyap. Ia sepenuhnya percaya bahwa Yesus sungguh telah bangkit.

Menanggapi sikap Tomas, Yesus berkata, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Perkataan ini ditujukan kepada kita semua. Seperti Tomas, kita pun sering kali ragu dan kurang percaya akan kuasa Allah. Kita sering meragukan-Nya dalam banyak hal. Ketika derita dan tantangan melanda hidup kita, kita mulai ragu-ragu terhadap Dia. Mengapa Tuhan tidak segera menolong kita? Mengapa Dia diam saja, padahal kita sudah berseru-seru minta tolong kepada-Nya?

Tuhan tahu apa yang berkecamuk di dalam pikiran dan hati Tomas. Ia tidak meninggalkan Tomas begitu saja. Ia hadir menampakkan diri untuk meneguhkan murid-Nya itu. Demikian juga yang akan dilakukan Tuhan kepada kita. Di saat kita mengalami kesulitan, di saat iman kita goyah karena ketidakmampuan melihat kehadiran-Nya, Tuhan tidak akan meninggalkan kita sendirian. Dengan kasih-Nya, Ia akan menyatakan diri, asal kita tetap setia mencari-Nya. Semoga kita pada akhirnya bisa berseru seperti Tomas, “Ya Tuhanku dan Allahku!”