Tuhan Mahamulia

Sabtu, 17 Oktober 2020 – Peringatan Wajib Santo Ignasius dari Antiokhia

108

Lukas 12:8-12

“Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.”

***

Hari ini kita merayakan Peringatan Wajib Santo Ignasius dari Antiokhia, seorang uskup dan martir. Sebagai uskup, Ignasius adalah pemimpin jemaat di Antiokhia, jemaat yang didirikan oleh Rasul Petrus. Ia menjadi martir di Koloseum Roma pada tahun 107. Dalam perjalanan menuju Italia, ia sempat menulis beberapa surat kepada komunitas-komunitas Kristen di Asia dan Roma. Karena itu, ia dijuluki sebagai theoforus (pembawa Tuhan). Ignasius dari Antokhia adalah pribadi yang ramah, penuh semangat, dan memiliki perhatian pastoral yang cermat. Ia pun teguh dalam iman dengan rela mati bagi Kristus.

Pada akhirnya, Ignasius mati dimangsa binatang-binatang buas di Koloseum. Di mata manusia, ia mati dengan hina, tetapi di mata Tuhan, ia mati dengan mulia. Ignasius telah menepati sabda Yesus dalam bacaan Injil hari ini, yakni dengan mengakui Yesus di depan manusia. Ia seperti biji gandum yang jatuh ke tanah. Biji itu mati, tetapi akan menghasilkan banyak buah. Dengan cara demikian, Ignasius dimuliakan di hadapan Tuhan yang mahamulia.

Kita hendaknya menyadari betapa mulia martabat hidup kita sebagai warga Kerajaan Surga. Apa yang dilakukan dan dijalani oleh Santo Ignasius dari Antiokhia hendaknya kita teladani. Bersama Ignasius, mari kita teguh dalam iman dan rela mati bagi Kristus. Mari kita berdiri dengan teguh dalam Tuhan!