Menolak Semua Tawaran Allah

Jumat, 11 Desember 2020 – Hari Biasa Pekan II Adven

95

Matius 11:16-19

“Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”

***

Yesus melihat bagaimana tanggapan orang Yahudi terhadap Yohanes Pembaptis dan terhadap diri-Nya. Untuk menjelaskan sikap orang-orang itu, Ia menggunakan sebuah perumpamaan. Mereka digambarkan seperti anak-anak yang duduk di pasar, yang mengadakan permainan bersama teman-teman mereka. Dalam permainan ini, mereka “mendramakan” pesta perkawinan dan upacara penguburan. Anak-anak itu meniup seruling, berharap teman-teman mereka akan menari. Anak-anak itu pun menyanyikan kidung duka, berharap teman-teman mereka akan berkabung. Namun, teman-teman mereka itu sayangnya bersikap tidak peduli.

Kidung duka dalam perumpamaan ini menunjuk pada Yohanes Pembaptis. Yohanes tinggal di padang gurun, berpuasa, dan menyerukan pertobatan. Ia mengajak orang Yahudi berkabung untuk menyesali dosa-dosa mereka supaya mendapatkan pengampunan dari Allah. Namun, mereka justru menuduh Yohanes sebagai orang yang kerasukan setan. Mereka memandang dia sebagai orang yang tidak waras karena menolak untuk makan dan minum.

Sementara itu, tiupan seruling dalam perumpamaan ini menunjuk pada Yesus. Yesus mengajak orang Yahudi untuk bergembira karena Kerajaan Allah sudah dekat. Ia pun mengajak orang-orang berdosa untuk turut bergembira menyambut kedatangan Kerajaan Allah. Namun, orang Yahudi juga menolak ajakan Yesus. Mereka justru menuduh Dia sebagai pelahap dan peminum, bahkan sahabat para pemungut cukai dan orang berdosa.

Seperti anak-anak yang menolak segenap permainan itu, demikianlah orang Yahudi menolak semua tawaran Allah, baik ajakan untuk berpuasa dan bertobat yang disampaikan Yohanes, maupun ajakan untuk bergembira yang disampaikan Yesus. Peringatan yang disampaikan Yesus kepada orang Yahudi itu menjadi peringatan untuk kita sekarang. Jangan sampai kita menolak seruan yang disampaikan Allah untuk memperbaiki diri.