Penyertaan Tuhan

Senin, 5 Juli 2021 – Hari Biasa Pekan XIV

67

Matius 9:18-26

Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: “Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.” Lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.

Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, berkatalah Ia: “Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur.” Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.

***

Dalam kecemasan dan penderitaan, terkadang kita sulit memahami kehadiran Tuhan dan apa yang Tuhan perbuat dalam hidup kita. Pada saat seperti itu, kita mungkin lebih fokus pada kesulitan atau permasalahan yang kita hadapi. Akibatnya, kita lalu kurang mendengarkan dan merasakan bisikan dari Tuhan. Namun, jika segala sesuatu semakin runyam dan kacau, agaknya kita perlu berhenti agar mampu melihat Dia serta mendengarkan bisikan-Nya.

Dalam bacaan pertama hari ini (Kej. 28:10-22a), Yakub dikisahkan meninggalkan Bersyeba dan pergi ke Haran. Perjalanannya bukanlah perjalanan rekreasi, bisnis, atau piknik.  Perjalanan Yakub adalah sebuah penziarahan menuju hidup yang baru. Di Betel, ketika Yakub lelah dan tertidur, ia mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Melalui mimpi, Tuhan berbicara kepadanya dan berjanji untuk memberikan keturunan, berkat, serta tidak akan meninggalkannya. Pada saat itu, Yakub menyadari kehadiran Tuhan. Ia berkata, “Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.” Pengalaman akan Tuhan ini meyakinkan Yakub bahwa Tuhan senantiasa ada dan menyertainya.

Sementara itu, dalam bacaan Injil, dua orang dikisahkan berusaha untuk mencari dan menemukan Yesus karena sedang mengalami penderitaan dan kesulitan hidup. Dalam keadaan seperti itu, kepala rumah ibadat dan perempuan yang menderita penyakit pendarahan berjumpa dengan-Nya, lalu mendapatkan penyembuhan dan keselamatan.

Dalam situasi apa pun, Tuhan selalu ada dan menyertai kita. Apakah kita sendiri mau berusaha datang dan berjumpa dengan Tuhan untuk mendapatkan penyembuhan dan keselamatan? Tuhan berjanji akan menyertai kita senantiasa.