Roh Allah di Atas Gelap Gulita

Eco Lectio Divina 001

47

“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong. Gelap gulita menutupi samudra semesta, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” (Kej. 1:1-2).

***

Kekosongan, gelap gulita, dan gelora samudra semesta menandai ketiadaan kosmos, tidak adanya dunia ciptaan yang tertata.

Ketiadaan dunia yang tertata tidak hanya mengenai awal mula, sebab gelap gulita selalu muncul kembali di mana alam ciptaan Allah dirusakkan oleh ketamakan manusia. Namun, berita baiknya untuk kita ialah: Juga di dalam gelap gulita bumi yang dirusakkan saat ini, kuasa Roh Ilahi, Ruah Elohim, tetap hadir dan bekerja.

***

Marilah berdoa:

Terima kasih, Tuhan, Engkau mengingatkan kami bahwa Roh-Mu tetap ada juga, di mana ciptaan-Mu dikacaukan oleh tingkah laku kami. Dengan Roh-Mu, Engkau senantiasa menaungi kami dan menggerakkan kami untuk ikut serta dalam karya-Mu yang memperbarui muka bumi. Amin.