Menjadi Fasilitator dan Penggerak Kerasulan Kitab Suci

Kursus Kitab Suci bagi Para PUGA di Keuskupan Weetebula

6

Weetebula – Di Keuskupan Weetebula, setiap kali menjelang Masa Adven dan Masa Prapaskah diadakan kursus bagi para Pembina Umat dan Guru Agama (PUGA) dalam rangka mempersiapkan mereka menjelang masa-masa khusus ini. November tahun ini, dalam rangka kursus Masa Adven, Komisi Kitab Suci Keuskupan Weetebula bekerja sama dengan Puspas Keuskupan Weetebula menyelenggarakan kursus bagi para PUGA yang adalah fasilitator Kitab Suci di stasi dan paroki masing-masing.

Kegiatan ini berlangsung di Pusat Pastoral dan Sosial (Puspas) Keuskupan Weetebula, Katiku Loku, Sumba Tengah, NTT, tanggal 11-14 November 2025. Jumlah pesertanya 100 orang, utusan dari berbagai paroki di Keuskupan Weetebula. Setiap paroki mengutus 3-5 peserta untuk mengikuti kursus ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang Kitab Suci bagi para PUGA, serta pembekalan sebagai fasilitator Kitab Suci.

P. Petrus Cristologus Dhogo SVD selaku Wakil Ketua Lembaga Biblika Indonesia (LBI) membantu para PUGA untuk lebih mengenal Kitab Suci. Ia menjelaskan tentang membaca Kitab Suci dengan teliti. Pater Ito mengajak para PUGA untuk membaca Kitab Suci dengan teliti, tidak hanya membaca sekilas saja. Setelah itu, ia juga menjelaskan tentang Lectio Divina dan metode sharing Kitab Suci. Terakhir, ia menjelaskan tentang menjadi fasilitator dan penggerak Kitab Suci di paroki masing-masing.

Antusiasme para peserta sangat luar biasa karena baru kali ini mereka mendapat pengetahuan yang begitu berharga tentang Kitab Suci. Hal ini tampak dalam pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan kepada narasumber dengan penuh semangat. Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan bagian dari keprihatinan mereka menghadapi umat di tempat masing-masing berkaitan dengan kerasulan Kitab Suci. Tantangan yang mereka hadapi cukup banyak. Salah satunya adalah banyak umat belum memiliki Kitab Suci dan semangat membaca Kitab Suci juga masih lemah. Ini menjadi tantangan yang terjadi di hampir semua paroki.

Harapan dari para peserta, semoga kursus ini bisa diadakan setiap tahun, terutama dalam persiapan menyongsong Bulan Kitab Suci Nasional. Mereka ingin untuk mendapat lebih banyak pengetahuan yang berkaitan dengan Kitab Suci, sehingga mereka juga lebih percaya diri untuk menjadi fasilitator dan penggerak kerasulan Kitab Suci di stasi dan paroki mereka masing-masing. Semoga semangat membaca Kitab Suci terus menggema di tanah Sumba.***(Komisi Kitab Suci Keuskupan Weetebula)