
Yusuf membawa ayahnya dan saudara-saudaranya ke tempat terbaik di negeri itu, dan memberikannya kepada mereka sebagai tanah milik di tanah Mesir, di tanah Ramses, seperti yang diperintahkan Firaun. Yusuf memelihara ayahnya, saudara-saudaranya, dan seisi rumah ayahnya dengan persediaan makanan sesuai dengan jumlah anak-anak mereka (Kej. 47:11-12).
***
Keluarga Yakub bersama kawanan ternak mereka diterima baik di Mesir, tidak disekap dalam kamp pengungsi. Atas perintah Firaun, mereka diberi tanah milik yang terbaik untuk menetap dan mencari nafkah. Selama empat abad, mereka berkembang menjadi bangsa yang kuat di situ.
Saat ini, penduduk asli banyak negara menutup perbatasan mereka bagi migran dan pengungsi perang. Sesungguhnya, perlu ditanyakan apakah penduduk asli bisa begitu jelas dibedakan dari pendatang? Leluhur kita semua pernah menjadi pendatang di tempat kita sekarang ini. Kita semua berasal dari keluarga pendatang, cuma waktunya berbeda.
***
Marilah berdoa:
Terpujilah Engkau, Tuhan, karena belas kasihan-Mu di tengah gelombang-gelombang migrasi sepanjang sejarah, yakni pengungsi perang, pencari nafkah, dan korban iklim. Bantulah kami agar arus migrasi saat ini, yang kami takutkan menjadi beban dan ancaman bagi negeri kami, dapat kami terima sebagai berkat-Mu yang tersembunyi. Amin.