Jangan Takut

Sabtu, 31 Maret 2018 – Malam Paskah

388

Markus 16:1-8

Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur. Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?” Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling. Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut, tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: “Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.”

Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.

***

Pesan bijak ini selalu saya ingat, “Ketika kamu kehilangan harapan, kamu akan mati.” Ya, tanpa sebuah harapan, hidup akan dipenuhi dengan keluhan, kebosanan, dan ketakutan untuk menggapai sesuatu yang lebih baik. Sebaliknya, harapan membangkitkan semangat, kepercayaan diri, dan optimisme bahwa hari ini akan lebih baik dari kemarin, dan esok akan lebih indah dari hari ini.

Paskah membuka harapan. Perjalanan yang diliputi kegelapan, keluhan, dan ketakutan kini disinari dengan cahaya kebangkitan. Kebangkitan Yesus menghalau bayang-bayang kegelapan dan dosa yang selama ini membutakan manusia dan menjauhkannya dari Tuhan.

Itulah sebabnya bacaan-bacaan pada Malam Paskah mengisahkan kembali sejarah penciptaan dan penyelamatan umat manusia sejak Perjanjian Lama. Manusia diciptakan sungguh amat baik karena secitra dan segambar dengan Allah. Namun, citra dan gambar diri manusia dicemari oleh dosa dan kesombongan manusia sendiri. Mulailah rasa malu, ketakutan, dan rentetan kejahatan serta pemberontakan dilakukan manusia sehingga dirinya terasing dari Tuhan.

Meskipun begitu, Tuhan tetap punya rencana yang indah. Di tengah kejatuhan dan pemberontakan manusia, Tuhan mengutus nabi-nabi untuk memberikan pengharapan. Akhirnya, Ia mengutus Putra-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia dari dosa melalui peristiwa salib.

Manusia sulit memahami karya Allah. Bahkan ketika Yesus sudah bangkit, rasa takut masih muncul. Namun, malaikat Tuhan hadir dan meyakinkan, “Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit.”

Demikianlah Paskah membawa sukacita dan kedamaian. Paskah juga mengingatkan kita sebagai saksi kebangkitan Yesus pada zaman sekarang agar memberi kabar dan harapan bagi mereka yang masih berjalan dalam kegelapan, ketakutan, dan putus asa. Hendaknya semua insan bersukacita karena mengalami terang Kristus!