Ia Terus Bekerja

Selasa, 29 Oktober 2019 – Hari Biasa Pekan XXX

102

Lukas 13:18-21

Maka kata Yesus: “Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya.” Dan Ia berkata lagi: “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”

***

Dalam situasi gembira maupun sedih, selama kita yakin bahwa Tuhan selalu menyertai dan campur tangan, niscaya hidup kita akan berbuah. Buah-buah kehidupan bukanlah usaha manusiawi semata, sebab ada sentuhan tangan Tuhan di dalamnya. Walaupun penyertaan Tuhan sering kali luput dari pengamatan dan kesadaran kita, tetapi dapat dipastikan bahwa Ia senantiasa bekerja dalam menyelenggarakan kehidupan.

Biji sesawi dan ragi adalah istilah simbolis dari Yesus untuk menggambarkan Kerajaan Allah. Campur tangan Tuhan bekerja dengan penuh kepastian, tetapi sering kali tidak kelihatan oleh mata fisik kita. Jangankan mata fisik, mata batin kita pun sering kali tidak mampu menyadarinya. Penyebabnya tidak lain karena di dalam diri kita masih banyak terdapat “sumbatan.”

Sampai kapan pun, Allah terus bekerja. Ia tidak berhenti mencipta dan mencinta. Cara kerja Allah bisa jadi berbeda dari yang kita harapkan. Ia bekerja dengan perlahan namun pasti, laksana biji sesawi yang awalnya kecil namun kemudian tumbuh menjadi sangat besar. Mengenai kehadiran, Allah juga total. Laksana ragi dalam adonan, Ia melebur dan berperan paling besar dalam hidup kita. Saudara-saudari sekalian, marilah kita membuka hati agar kehadiran Allah dalam hidup kita dapat kita hayati dan kita rasakan.