Menyadari Kehadiran-Nya

Kamis, 14 November 2019 – Hari Biasa Pekan XXXII

189

Lukas 17:20-25

Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.”

Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.”

***

Teknologi punya banyak manfaat positif, tetapi ada juga efek negatifnya. Sejumlah orang berkata, “Teknologi mendekatkan orang yang jauh, tetapi justru menjauhkan orang yang dekat.” Betapa sering kita melihat fenomena di mana keluarga yang berkumpul di suatu tempat (misalnya di restoran), masing-masing anggotanya malah sibuk dengan telepon genggamnya sendiri-sendiri. Sesekali mereka saling melirik dan menyapa, tetapi mereka lebih tertarik untuk berkomunikasi dengan teman-teman di media sosial.

Orang sekarang terlalu sibuk dengan teman-teman di dunia maya, sehingga kurang menyadari dan menghargai teman-teman di dunia nyata. Yang seharusnya diperhatikan malah diabaikan; yang seharusnya diabaikan, malah diberi perhatian lebih.

“Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” merupakan jawaban Yesus atas pertanyaan orang Farisi mengenai kapan, di mana, dan bagaimana Kerajaan Allah akan datang. Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, sehingga otomatis kehadiran Yesus merupakan kehadiran Kerajaan Allah. Di mana Yesus hadir di situlah Kerajaan Allah juga hadir. Kehadiran Yesus mendatangkan keselamatan bagi orang yang percaya kepada-Nya dan yang mau membuka hati untuk menerima-Nya.

Yang sakit disembuhkan, yang bisu jadi bisa berbicara, bahkan yang mati dihidupkan kembali oleh Yesus. Mereka yang disembuhkan dari pelbagai macam penyakit tentu saja bergembira. Demikianlah, ketika Kerajaan Allah hadir, hadir pula sukacita, keselamatan, dan kebahagiaan.

Karena itu, sungguh aneh apabila ada orang yang masih bertanya tentang kapan, bagaimana, dan di mana Kerajaan Allah akan hadir. Sesungguhnya, Kerajaan Allah sudah hadir dalam seluruh peristiwa Yesus. Sampai sekarang pun Kerajaan Allah tetap hadir, sebab sebelum Yesus terangkat ke surga, Ia sudah berjanji kepada kita untuk mengutus Roh-Nya yang kudus guna menyertai kita hingga akhir zaman.