Roh Hikmat dan Wahyu

Sabtu, 20 Oktober 2018 – Hari Biasa Pekan XXVIII

2707

Efesus 1:15-23

Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di surga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

***

Paulus mendengar kabar yang baik mengenai jemaat Efesus. Mereka setia dalam iman kepada Kristus dan mereka menunjukkan kasih kepada sesama anggota jemaat. Kenyataan ini membuat Paulus tidak berhenti mengucap syukur kepada Allah dan selalu mengingat mereka dalam doa-doanya. Tidak hanya sampai di situ, Paulus juga memohon kepada Allah supaya Ia memberikan kepada para anggota jemaat Roh Hikmat dan wahyu, agar mereka dapat mengenal Allah dengan benar. Menurut Paulus, Roh Hikmat dan wahyu ini sangat diperlukan karena dapat menolong mereka untuk menjalani kehidupan di dunia dengan benar dan sesuai dengan kehendak Allah.

Ia juga memohon agar Allah membuat mata hati mereka menjadi terang, sehingga mereka dapat mengerti tentang pengharapan yang akan dipenuhi oleh Allah. Sesuai dengan pengharapan itu, jemaat akan menerima kemuliaan yang amat kaya. Kemuliaan yang dimaksud oleh Paulus ini adalah kemuliaan surgawi yang akan diterima oleh orang-orang yang percaya kepada Kristus. Kemuliaan surgawi itu diberikan oleh Allah kepada manusia melalui Kristus. Jemaat perlu mengetahui juga bahwa di dalam Kristus hadir kuasa Allah yang begitu hebat. Dengan kekuasaan-Nya, Allah telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati, lalu menempatkan Dia di sebelah kanan-Nya di dalam Kerajaan Surga.

Dengan cara demikian, Paulus menegaskan bahwa keputusan mereka untuk percaya kepada Kristus sungguh benar. Kristus yang mereka percayai dan mereka ikuti adalah penguasa surga dan bumi. Kekuasan-Nya “jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.” Segala yang ada tidak luput dari kekuasaan-Nya. “Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.”

Mari kita renungkan:

Seperti Paulus memohon Roh Hikmat dan wahyu untuk kepentingan jemaat, kita pun perlu menyampaikan permohonan yang sama kepada Allah. Kita memerlukan hikmat untuk dapat mengenal Allah dengan benar. Roh Hikmat kita perlukan supaya dapat membedakan mana yang dapat membawa kita kepada Allah dan mana yang dapat menjauhkan kita dari-Nya. Selain memohon Roh Hikmat, hendaknya kita juga memohon agar Allah berkenan menyatakan diri kepada kita dalam kehidupan di dunia ini, sehingga kita dapat memahami mana yang dikehendaki oleh Allah dan mana yang tidak. Bantuan dari Allah ini sangat kita perlukan agar kita tidak tersesat dalam perjalanan hidup, apalagi Iblis tidak pernah lelah menggoda kita untuk menyesatkan kita dan menjauhkan kita dari Allah.