Mengenal, Mencintai, dan Mengikut Dia

Sabtu, 18 Mei 2019 – Hari Biasa Pekan IV Paskah

200

Yohanes 14:7-14

“Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”

Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.

Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”

***

“Mengenal” adalah kata yang cukup banyak disebut dalam bacaan Injil hari ini. Sebagai murid Yesus, Filipus selama kurang lebih tiga tahun selalu bersama sang Guru, pergi ke sana kemari, setiap pagi, siang, maupun malam. Namun, Filipus tampaknya belum mengenal Yesus dengan sungguh. Ia meminta Yesus untuk menunjukkan Bapa kepadanya, padahal ia sudah bersama-sama dengan Dia, sang Putra.

Yesus bisa jadi merasa “geregetan” mendengar permintaan Filipus. Sekian lama bersama Yesus, Filipus masih juga tidak mengenal-Nya secara mendalam. Karena itu, Yesus berkata, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?” Bisa dibayangkan, orang yang setiap hari berelasi dan tinggal bersama Yesus saja masih sulit untuk mengenal-Nya, apalagi mereka yang tidak punya relasi atau hanya punya sedikit waktu untuk menjalin kontak dengan-Nya.

Namun, Filipus tidak hanya berhenti di situ. Dia terus berproses untuk semakin mengenal Yesus. Pada akhirnya, pengenalan itu membuahkan cinta dan keberanian untuk mengikut Dia sampai akhir hidup. Dikisahkan, Filipus di kemudian hari menjadi salah satu rasul yang disegani. Dia berani bersaksi tentang Yesus hingga menjadi martir.

Saudara-saudari yang terkasih, keseluruhan bacaan dari Injil Yohanes yang kita renungkan sepanjang minggu ini mengajak kita, murid-murid Yesus masa kini, untuk semakin mengenal Dia secara lebih mendalam, sampai pada akhirnya kelak kita diperkenankan berjumpa dengan Allah Bapa yang telah mengutus-Nya. “Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku.”

Sebagaimana Filipus dan para murid yang lain, semoga pengenalan itu menggerakkan kita sehingga kita sungguh mencintai Dia dan akhirnya berani mengikut Dia. Mengikut Yesus artinya siap untuk diutus dan rela melanjutkan pekerjaan-pekerjaan Allah. Semoga pengenalan, cinta, dan kerelaan kita untuk mengikut Dia memampukan kita untuk berani menunjukkan kehadiran dan cinta Allah kepada sesama melalui pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari.