Misi Gereja ke Segala Bangsa

Minggu, 30 Mei 2021 – Hari Raya Tritunggal Mahakudus

437

Matius 28:16-20

Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

***

Dalam bacaan Injil hari Minggu ini, kita sampai pada adegan klimaks dari keseluruhan kisah Injil Matius. Klimaks terjadi di tempat di mana Injil ini dimulai, yakni di Galilea. Dari sebuah bukit di Galilea, Yesus yang bangkit mengutus para murid untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya. Yesus menugaskan mereka untuk mengundang orang dari segala suku, bahasa, dan bangsa bergabung dengan mereka dalam mengikut Yesus. Ada empat hal yang harus mereka lakukan: Pergi keluar, menjadikan semua bangsa murid-Nya, membaptis, dan mengajar. Dari empat hal ini, tugas utama mereka adalah menjadikan semua bangsa murid-Nya. Membaptis dan mengajar adalah sarana untuk melaksanakan tugas utama tersebut. 

Dengan demikian, para murid diutus dan ditugaskan oleh Yesus yang bangkit untuk memperluas ruang lingkup misi yang sebelumnya dibatasi hanya kepada orang Israel. Pembatasan itu dicabut ketika Yesus yang bangkit menugaskan mereka untuk memperluas misi ke segala bangsa, sehingga Gereja kini menjadi komunitas universal yang terdiri dari orang-orang dari segala bangsa.

Ketika para murid diberi tugas dan misi pengutusan universal, Yesus tidak membiarkan mereka berjuang sendiri. Mereka diberi-Nya janji dan jaminan penyertaan. “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Janji dan jaminan ini sama seperti yang diberikan oleh Allah kepada Yakub (Kej. 46:3-4), Musa (Kel. 3:12), dan kaum buangan (Yes. 43: 1-7). Ini berarti, seperti Allah, Yesus yang bangkit tidak membiarkan para murid berjuang sendiri dalam tugas menjadikan semua bangsa murid-Nya.

Semoga janji dan jaminan ini memberi semangat bagi kita juga dalam menjalankan tugas dan misi menjadikan semua bangsa murid-murid Yesus, sebab tugas dan misi yang sama kini dipercayakan kepada kita.