Yesus Adalah Sumber Iman dan Pengharapan

Rabu, 1 September 2021 – Hari Biasa Pekan XXII

147

Lukas 4:38-44

Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.

Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah.” Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.

Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.

***

Dalam bacaan pertama hari ini (Kol. 1:1-8), Paulus dan Timotius menyapa jemaat di Kolose dengan penuh sukacita. Mereka gembira mendengar berita bahwa di Kolose terbentuk jemaat yang menerima pengajaran. Jemaat di Kolose beriman kepada Yesus Kristus, serta mengasihi jemaat-jemaat yang lain, sebab mereka percaya pada janji tentang pengharapan akan hidup bahagia di surga kelak. Hal itu menunjukkan bahwa Tuhan memberkati usaha-usaha kudus Paulus dan Timotius dalam memperkenalkan Kristus kepada jemaat Kolose.

Sementara itu, bacaan Injil hari ini berbicara tentang Yesus yang pergi ke rumah Simon dan menyembuhkan sakit deman serius yang dialami oleh ibu mertua Simon. Yesus dengan kekuatan kuasa-Nya menghardik demam itu, sehingga penyakit itu pun meninggalkan perempuan tersebut. Sore harinya, orang berdatangan membawa orang-orang sakit kepada Yesus. Ia pun menyembuhkan orang-orang itu dengan kekuatan kuasa-Nya. Yang menarik, dikatakan juga bahwa dari banyak orang yang disembuhkan, keluar setan-setan yang berteriak, “Engkau adalah Anak Allah.” Teriakan-teriakan dari dunia kegelapan ini memberi kesaksian tambahan tentang siapakah Yesus. Bahkan dunia kegelapan pun mengenal keaslian dan keotentikan diri Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah.

Kedua bacaan hari ini mengingatkan kita untuk tetap kuat dalam iman dan pengharapan akan Kristus. Belajar dari pengalaman Paulus dan Timoteus tentang jemaat di Kolose, kita diajak untuk setia dalam iman dan saling mengasihi satu sama lain. Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang memiliki kuasa atas keselamatan kita adalah sebuah kebenaran yang pasti. Identitas Yesus sebagai Anak Allah yang memiliki kuasa adalah fakta yang nyata dan tidak dapat dibantah. Itulah dasar dari iman dan pengharapan iman kita. Tidak ada dasar lain yang memberi ruang bagi kita untuk memikirkan iman dan pengharapan di luar Dia.