Pesan-pesan Terakhir Yesus

Jumat, 13 Mei 2022 – Hari Biasa Pekan IV Paskah

368

Yohanes 14:1-6

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

***

Kata-kata terakhir dari seseorang yang akan meninggal biasanya sangat didengarkan dan diperhatikan. Pesan-pesan terakhir ini sering disebut wasiat. Bagi kebanyakan orang, wasiat memiliki kekuatan yang mengharuskan mereka yang ditinggalkan untuk melaksanakannya. Ada perasaan bersalah dan tidak nyaman jika hal itu tidak dilaksanakan. Bacaan Injil hari ini adalah pesan-pesan yang disampaikan Yesus dalam amanat perpisahan kepada para murid-Nya.

Ada tiga pesan yang disampaikan Yesus kepada mereka. Pertama, Yesus mengajak para murid untuk tidak takut dan gelisah. Mereka harus percaya. “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” Kedua, Yesus meyakinkan para murid bahwa Dia pergi mendahului untuk menyediakan tempat di surga. “Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” Ketiga, Yesus memberi petunjuk kepada para murid untuk bisa sampai ke tempat yang dipersiapkan oleh-Nya. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Sebagaimana setiap wasiat mewajibkan dan menuntut orang untuk melaksanakannya, begitu juga pesan-pesan terakhir Yesus ini mendesak kita, orang-orang kristiani, untuk mengamini dan melaksanakannya. Karena itu, mari kita merenungkan dan merefleksikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

Pertama: Apakah kita tidak gelisah dan senantiasa percaya kepada Tuhan di tengah badai persoalan kehidupan yang datang menerpa kita? Apakah kita selalu yakin bahwa kita tidak sendirian; bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita, tetapi selalu ada bersama dengan kita untuk menguatkan kita dalam setiap persoalan yang kita hadapi?

Kedua: Bagaimana sikap kita ketika berhadapan dengan sakit dan kematian; ketika berhadapan dengan perpisahan dan kehilangan? Yakinkah kita bahwa Tuhan telah menyediakan tempat bagi kita di surga? Apakah keyakinan kita akan surga memampukan kita untuk lebih bijak dalam menyikapi kehidupan di dunia ini, menyikapi materi dan harta milik, menyikapi orang-orang di sekitar kita, juga menyikapi hidup kita sendiri?

Ketiga: Apakah kita masih bimbang dan ragu dengan jalan hidup kita? Banyak orang menawarkan pandangan dan keyakinan mereka untuk menggoda dan mendistraksi arah hidup kita. Banyak hal juga bisa mengacaukan rute perjalanan hidup kita. Apakah kita tetap yakin bahwa Yesus adalah jalan, kebenaran, dan hidup? “Jalan” artinya melalui dan bersama Dia, kita sampai kepada tujuan hidup yang sejati. “Kebenaran” artinya apa yang dikatakan-Nya tidak pernah keliru, dan bahkan Dia adalah kebenaran itu sendiri yang diberikan Allah kepada kita. Kita tidak perlu mencari kebenaran yang lain. “Hidup” artinya Dia memberi hidup dan terus hidup untuk membawa kita kepada kehidupan sejati bersama Allah di surga.