Yesus Tidak Meninggalkan Para Murid-Nya Sendirian

Selasa, 24 Mei 2022 – Hari Biasa Pekan VI Paskah

98

Yohanes 16:5-11

“Tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.”

***

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus masih mempersiapkan murid-murid-Nya sebelum Ia kembali kepada Bapa yang mengutus-Nya. Yesus memberi tahu mereka bahwa Ia akan pergi kepada Bapa-Nya: “Sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku.” Yesus tahu bahwa para murid bergumul dengan kenyataan bahwa Dia akan pergi kepada Bapa. Mereka telah bersama-Nya selama tiga tahun dan bergantung pada-Nya.

Apa yang dapat dilakukan para murid tanpa Yesus? Mereka telah meninggalkan rumah dan keluarga untuk mengikuti Dia! Namun, setelah ada bersama mereka selama tiga tahun, Yesus akan kembali kepada Bapa yang mengutus-Nya, sehingga tidak lagi bersama mereka secara fisik. Para murid tampaknya tidak bisa memahami dan membayangkan hal itu. Dalam situasi inilah Yesus berjanji untuk tidak pernah meninggalkan mereka sendirian dengan mengutus Penolong yang lain, yakni sang Penghibur.

Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa akan lebih baik bagi mereka jika Ia pergi meninggalkan mereka. Jikalau Ia tidak pergi, Penghibur tidak akan datang kepada mereka. Namun, jikalau Ia pergi, Ia akan mengutus Penghibur kepada mereka yang menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman.

Mari kita bertanya pada diri kita sendiri: Apa yang akan kita lakukan jika Yesus tidak ada dalam hidup kita? Apakah kita akan merindukan kehadiran-Nya? Terlepas dari apa pun yang mungkin kita lakukan, kita harus selalu ingat akan janji Yesus bahwa Ia akan selalu ada bersama kita. Semoga kita memiliki mata dan hati yang terbuka untuk melihat kedatangan dan kehadiran Yesus di dalam hidup kita hari ini. Mari kita bersyukur atas kasih setia dan kehadiran-Nya dalam hidup kita!