Berani Bersaksi

Kamis, 2 Juni 2022 – Hari Biasa Pekan Paskah VII

142

Yohanes 17:20-26

“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

***

Salah satu keutamaan yang muncul dari Paulus dalam bacaan pertama (Kis. 22:30; 23:6-11) adalah berani bersaksi untuk menyatakan kebenaran. Sebagai umat kristiani, kita selalu diajak untuk bersaksi menyampaikan kebenaran tanpa bersikap pilih-pilih. Terkadang ketika kita mencoba untuk menyampaikannya, kita merasa takut akan segala bentuk tekanan yang datang, baik dari dalam diri maupun dari luar. Kita ragu mengatakan kebenaran karena, misalnya, tidak mau dijauhi teman, agar bisa mendapatkan pekerjaan, dan lain sebagainya. Lalu, bagaimana agar kita mampu dan berani dengan terbuka bersaksi menyampaikan kebenaran yang sebenar-benarnya?

Dalam bacaan Injil, Yesus berdoa bagi kita, “Supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu.” Ya, kesatuan dengan Bapa adalah kunci utama dan yang terutama bagi kita. Membangun relasi yang mendalam dengan Bapa berarti juga menimba kekuatan rohani dari-Nya. Itu akan memampukan kita untuk berani bersaksi menyampaikan kebenaran.

Oleh karena itu, mari kita berusaha membangun relasi yang semakin erat dengan Tuhan, agar keutamaan-keutamaan hidup kristiani seperti yang ditampilkan Santo Paulus, yaitu berani bersaksi dalam menyampaikan kebenaran, bertumbuh dan berbuah dalam hidup kita. Mari bertanya pada diri kita masing-masing: Apakah kita memiliki keberanian untuk bersaksi sebagai pengikut Kristus?