Ketahanan Diri

Rabu, 23 November 2022 – Hari Biasa Pekan XXXIV

61

Lukas 21:12-19

“Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”

***

Belum lama ini, saya diminta memberi rekoleksi untuk Orang Muda Katolik di salah satu paroki, di daerah yang umat Katoliknya sangat sedikit jumlahnya. Salah satu tantangan terbesar mereka adalah bagaimana mempertahankan iman Katolik di tengah masyarakat yang mayoritas non-Katolik.  Banyak anak muda Katolik berpindah keyakinan karena kekurangan pasangan yang seagama. Mereka lebih banyak bergaul dengan anak-anak muda dari agama lain. Namun, di tengah situasi yang menantang itu, masih banyak orang muda yang setia mempertahankan imannya sebagai orang Katolik dan memberikan diri untuk pelayanan Gereja.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus berbicara tentang peristiwa-peristiwa yang akan mendahului datangnya akhir zaman. Para pengikut Yesus akan ditangkap dan dianiaya, diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dipenjara, serta dihadapkan pada para penguasa dan raja-raja. Para murid juga akan diserahkan oleh orang-orang terdekat mereka, yaitu sanak saudara mereka sendiri. Itulah konsekuensi yang harus dihadapi oleh seorang murid Yesus.

Namun, Yesus menghibur para pengikut-Nya bahwa dalam situasi sulit, Tuhan akan selalu mendampingi, melindungi, dan menyediakan keselamatan bagi mereka yang tetap setia. Untuk meraih keselamatan, satu-satunya sumber kekuatan dan harapan adalah pada Tuhan saja. Saudara sekalipun dapat mengkhianati para pengikut Tuhan. Hanya Tuhan yang tidak akan meninggalkan umat-Nya yang berharap dan percaya kepada-Nya. Yang diminta dari para murid adalah kesetiaan untuk bertahan dalam iman kepercayaan pada sang Guru. Iman dan kerahiman Allah akan membawa mereka pada keselamatan.

Menjadi pengikut Yesus memang tidak mudah. Terkadang semakin kita dekat dengan Tuhan, tantangan hidup terasa semakin dahsyat. Namun, satu hal yang pasti, Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya telantar. Orang yang setia bertahan hingga akhir akan memperoleh keselamatan dari Tuhan. Setelah hujan penderitaan, Tuhan akan menerbitkan pelangi kasih bagi mereka. Orang beriman harus memiliki ketahanan diri yang kokoh dalam memperjuangkan iman menghadapi tantangan duniawi. Sumber kekuatan kita adalah Tuhan sendiri. Kita perlu menyerahkan diri kita pada penyelenggaraan-Nya karena Dia tidak akan pernah mengecewakan orang yang berharap dan percaya kepada-Nya. Jangan pernah menyerah. Tuhan selalu menyertai dan menuntun kita sampai pada pelabuhan keselamatan.