Berjaga sambil Berdoa

Sabtu, 26 November 2022 – Hari Biasa Pekan XXXIV

90

Lukas 21:34-36

“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”

***

Seorang kenalan bercerita tentang beberapa teman di kampungnya yang akhirnya meninggal karena menjadi pecandu narkoba. Banyak orang menyia-nyiakan hidupnya dengan pesta pora dan mabuk-mabukan. Namun, banyak juga anak muda yang menghabiskan waktunya untuk pelayanan Gereja. Seorang anggota Kaum Bapak Katolik (KBK) rela meninggalkan sejenak usaha peternakan babinya untuk menjadi panitia persiapan pesta pelindung paroki. Kelompok kedua ini tidak membiarkan hidup mereka sia-sia dan tak bermanfaat bagi sesama. Mereka memberi makna pada hidup dengan melakukan pelayanan kasih. Mereka terlihat lebih bahagia dan optimis.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengingatkan para murid-Nya untuk senantiasa wawas diri dengan menjaga diri dan hati agar tidak sibuk dengan kesenangan dan urusan-urusan duniawi. Pesta pora, kemabukan, dan kepentingan-kepentingan duniawi dapat membuat para murid menjadi lengah dalam menyambut kedatangan Tuhan. Hari Tuhan digambarkan akan datang pada saat yang tidak disangka-sangka, sehingga orang perlu bersiap diri setiap saat. Yesus meminta para murid untuk setia berjaga-jaga.

Agar tindakan berjaga-jaga itu sukses, Yesus mengajak para murid untuk setia berdoa agar tidak mudah jatuh dalam pencobaan. Doa akan meningkatkan kemampuan dalam berjaga-jaga. Doa akan memberikan kekuatan bagi para murid dalam menantikan kedatangan Tuhan. Sikap wawas diri yang diperkuat dengan doa yang tekun akan meluputkan para murid dari godaan-godaan menikmati kesenangan dan perkara-perkara duniawi yang menjauhkan mereka dari jalan keselamatan.

Godaan untuk mengikuti kesenangan duniawi, seperti pesta pora dan kemabukan, sering kali muncul dengan begitu kuat. Tawaran-tawaran dunia yang menghadirkan kebahagiaan sementara begitu menggiurkan. Sikap wawas diri atau berjaga-jaga dari orang beriman sangat penting untuk melawan godaan duniawi yang menjauhkan kita dari jalan Allah. Orang yang wawas diri ialah mereka yang memiliki kesadaran diri yang tinggi dan kemampuan mengontrol diri. Mereka bijak memilih kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi hidupnya. Sikap berjaga-jaga ini akan menjadi lebih kuat jika disertai dengan ketekunan berdoa.

Rajinlah berdoa agar kita selalu sadar dan mampu mengatasi godaan-godaan Iblis yang menjerumuskan orang percaya pada kesia-siaan hidup. Berjaga dan berdoalah senantiasa agar kita selamat dan bahagia.