Kawanan Kecil yang Diperhitungkan

Minggu, 5 Februari 2023 – Hari Minggu Biasa V

63

Matius 5:13-16

“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.”

***

Apa jadinya kalau kita memasak makanan, namun lupa memasukkan garam ke dalamnya? Tentu masakan itu jadi hambar dan kurang enak untuk dimakan. Sebaliknya, apa jadinya kalau ketika memasak makanan, kita terlalu banyak memasukkan garam ke dalamnya? Tentu masakan kita juga akan jadi tidak enak untuk dimakan karena terlalu asin.

Dalam suatu gedung bioskop, saat para penonton sedang asyik menikmati film yang diputar, tiba-tiba listrik mati. Akibatnya, pemutaran film terhenti dan ruangan menjadi gelap gulita. Salah seorang penonton lalu menyalakan senter dari telepon genggamnya. Meski kecil saja, cahayanya cukup memberi terang di tengah kegelapan yang pekat. Sebaliknya, saat berkendara di jalan, kita sering jengkel dengan mobil atau motor yang menyalakan lampu terlalu terang, sebab menyilaukan mata dan sangat mengganggu, khususnya di malam hari.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus berkata kepada para murid-Nya, “Kamu adalah garam dunia … kamu adalah terang dunia.” Sebagaimana sifat garam dan terang yang sangat dibutuhkan oleh manusia, para pengikut Yesus juga diperlukan oleh dunia untuk menjadi “pemberi rasa” dan “terang” dalam kehidupan. Caranya adalah dengan menjadi pelaksana sabda-sabda Tuhan, yakni mempunyai semangat miskin di hadapan Allah, menjadi orang yang lemah lembut, menjadi orang yang murah hati, memiliki hati yang suci, menjadi pembawa damai, dan siap menderita karena menjadi pengikut-Nya.

Meski adalah kawanan kecil dan kelompok minoritas, kita tidak perlu minder dan takut dengan keadaan itu. Sebagai kawanan kecil, kita memang sering menjadi sorotan masyarakat. Kesalahan kecil yang kita lakukan akan menjadi sangat kentara di mata orang banyak. Namun, sejalan dengan itu, kebaikan yang kita lakukan, sekecil apa pun itu, juga akan cepat dilihat oleh masyarakat. Demikianlah sifat dari garam dan terang dunia. Bagaimanapun kita mesti menanamkan di dalam hati bahwa kita melakukan perbuatan baik bukan supaya dipuji oleh orang lain, melainkan supaya semakin banyak orang memuliakan Bapa di surga.