Rahmat Kebangkitan, Rahmat Kesungguhan Hati

Sabtu, 15 April 2023 – Hari Sabtu dalam Oktaf Paskah

74

Markus 16:9-15

Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Darinya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya.

Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya.

Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

***

Hari ini, di akhir oktaf Paskah, kita mendengarkan kumpulan berbagai kisah penampakan Tuhan, yakni kepada Maria Magdalena, kepada dua orang murid, dan kepada kesebelas murid-Nya. Ada sesuatu yang diulang-ulang di sini, yakni sikap tidak percaya. Kiranya inilah yang menjadi keprihatinan Tuhan terhadap manusia.

Ketidakpercayaan di sini bukan berkaitan dengan hal sepele seperti tidak percaya kalau hari akan hujan. Ketidakpercayaan yang dimaksud berkaitan dengan hal-hal mendasar dalam perjalanan hidup kita, yakni ketidakpercayaan akan karya Tuhan, ketidakpercayaan akan ketulusan sesama, serta ketidakpercayaan akan pertobatan. Ketidakpercayaan itu menghadirkan kelesuan dan ketidakseriusan dalam hidup. Ketidakpercayaan itu membuat hati kita tidak total dalam menjalankan sesuatu. Ketidakpercayaan itu membuat karya keselamatan Tuhan terhambat.

Yesus senantiasa percaya sepenuhnya pada Bapa yang menyelamatkan. Ia bahkan percaya pada orang-orang yang dicintai-Nya meskipun Dia harus menyambut kematian. Percaya membuat Yesus sungguh total dalam menjalani tugas pengutusan.

Mari kita mohon rahmat Paskah agar kita diberi rahmat kesungguhan hati dan rahmat untuk percaya dalam melaksanakan tanggung jawab kita masing-masing.