Belajar Bersyukur

Selasa, 18 Juli 2023 – Hari Biasa Pekan XV

75

Matius 11:20-24

Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mukjizat-mukjizat-Nya: “Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu.”

***

Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa “bersyukur adalah menghargai apa yang sudah kita punya”. Dari pepatah itu, kita bisa melangkah lebih jauh untuk mendalami bacaan Injil hari ini.

Yesus hari ini mengatakan bahwa tanggungan Tirus, Sidon, dan Sodom akan lebih ringan daripada tanggungan Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum, sebab di sana tidak terjadi mukjizat-mukjizat yang menunjukkan karya Allah yang sangat besar. Di Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum, Yesus mengadakan banyak mukjizat, namun banyak orang tetap tidak mau percaya kepada-Nya dan bahkan mau menghakimi-Nya. Orang-orang yang melihat karya nyata Allah seharusnya bersikap percaya dan mau membuka diri bagi-Nya!

Kita semua adalah insan yang sudah dibaptis dan berjanji untuk hidup dan berjalan bersama Allah. Saat kita menyatakan kesediaan diri untuk dibaptis, kita merasakan kebesaran dan kemurahan hati Allah kepada kita. Namun, pertanyaannya, apakah kita sudah bersyukur atas karunia iman itu? Ataukah kita seperti penduduk Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum yang tetap keras hati meskipun sudah mengalami sapaan dari Allah? Kisah ini adalah sarana introspeksi diri kita sebagai kaum beriman: Sungguhkah kita menghargai iman yang sudah ditaburkan di dalam diri kita?

Hari ini, marilah kita bersyukur atas anugerah-anugerah Allah kepada kita, mulai dari yang tampak kecil sampai yang paling besar. Saat kita bisa menghargai segala hal itu, kita pun menghargai dan memuliakan Allah yang sudah memberi berkat kepada kita.