Berulang atau Berkembang?

Jumat, 8 September 2023 – Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

66

Matius 1:18-23

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti: Allah menyertai kita.

***

“Selamat ulang tahun!” Demikianlah ucapan yang kerap kita sampaikan ketika ada sahabat atau kerabat kita yang merayakan hari kelahiran. Bertambahnya usia memang perlu disyukuri, begitu pula rahmat kehidupan yang boleh diterima dari-Nya. Tahun yang berulang sebenarnya menjadi tanda kedewasaan. Namun, baik kalau kita menyempatkan diri untuk sejenak bertanya: Untuk apa kita ada di dunia ini?

Kelahiran Santa Perawan Maria membawa sebuah tugas dan tanggung jawab yang harus dibawa olehnya sebagai ibu Yesus. Itulah dinamika tantangan yang harus dijalani oleh Maria dengan sepenuh hati. Lahirnya Maria punya keunikan dalam perjalanan sejarah umat manusia.

Kita masing-masing dilahirkan pada suatu waktu, dan kehadiran kita di tengah-tengah dunia bukanlah suatu kesia-siaan. Kehadiran kita adalah suatu perjalanan yang membawa tugas dan tanggung jawab seturut keunikan kita. Mungkin Anda adalah seorang ibu, bapak, guru, pengusaha, politikus, rohaniwan, tenaga medis, dan berbagai label lainnya yang bisa dilekatkan pada diri Anda. Apa pun itu, kita semua diajak untuk selalu bertanya: Apa yang Tuhan kehendaki lewat kelahiran dan kehadiran diri kita di tengah-tengah dunia?

Mari kita mohon rahmat Tuhan agar kehadiran kita di tengah-tengah dunia sungguh bisa dirasakan, sehingga orang-orang di sekitar kita berani berkata, “Allah sungguh menyertai kita!”