Pengemis Buta yang Ingin Melihat

Senin, 20 November 2023 – Hari Biasa Pekan XXXIII

61

Lukas 18:35-43

Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: “Apa itu?” Kata orang kepadanya: “Yesus orang Nazaret lewat.” Lalu ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka mereka, yang berjalan di depan, menegur dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!” Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!” Lalu kata Yesus kepadanya: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.

***

Siapa yang belum pernah melihat pengemis? Banyak pengemis sering kita jumpai di pinggir-pinggir jalan, di pasar-pasar, di perempatan lampu lalu lintas, juga di tempat-tempat lain. Para pengemis itu tidak sedikit yang memiliki kekurangsempurnaan menyangkut tubuh mereka, sehingga membutuhkan belas kasihan dari orang lain. Sungguh menyedihkan, mereka sering perlakukan yang tidak manusiawi dari masyarakat. Mereka diejek, dicemooh, dilecehkan, bahkan dikejar-kejar dan dianiaya.

Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang seorang pengemis yang buta. Identitas orang buta tersebut tidak terlalu dipentingkan di sini. Yang jelas, aktivitas sehari-hari orang ini adalah duduk di pinggir jalan untuk meminta-minta. Pada suatu ketika, ia mendengar dari orang lain bahwa Yesus orang Nazaret sedang lewat. Ia tahu bahwa Yesus bukanlah orang sembarangan, melainkan anak Daud. Karena itu, ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”

Namun, apa yang terjadi? Ia justru mendapat teguran dari orang-orang lain. Meskipun demikian, semakin ditegur, semakin keras ia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” Gelar Yesus sebagai Anak Daud semakin mendapat penekanan dari orang buta tersebut. Akhirnya, Yesus pun datang dan menyembuhkannya. Setelah sembuh, dia tidak lagi melakukan pekerjaannya yang semula, yaitu menjadi pengemis, tetapi kemudian mengikuti Yesus.

Kita semua memiliki banyak kelemahan. Kelemahan-kelemahan yang kita miliki terkadang membuat kita menjadi minder, malu, tidak bersemangat, dan malas bekerja. Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk jangan menyerah karena kelemahan-kelemahan kita. Meski kita mendapat cemoohan, kecaman, pelecehan, dan penganiayaan karena kelemahan-kelemahan kita, kita diajak untuk terus berusaha mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada. Teruslah berjuang mengatasi kelemahan kita seraya berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”