Tuhan Memberi Lebih dari yang Kita Minta

Selasa, 21 November 2023 – Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah

125

Lukas 19:1-10

Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

***

Hari itu banyak sekali orang yang berkumpul di pinggir jalan. Beberapa orang berbadan tegap sambil memegang senjata laras panjang berdiri di depan orang-orang itu. Ada juga beberapa polisi berjaga di atas motor mereka yang besar-besar. Ada apa gerangan? Rupanya orang-orang yang berkumpul itu sedang menantikan mobil RI 1 yang akan lewat. Setelah cukup lama menunggu, yang dinanti akhirnya datang. Seketika, orang-orang itu histeris dan heboh. Mereka bersukacita karena boleh melihat presiden dengan gaya dan senyumannya yang khas.

Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang seorang pemungut cukai yang bernama Zakheus. Zakheus tentu pernah mendengar nama Yesus yang sering disebut-sebut oleh banyak orang. Suatu hari, ia mendengar berita bahwa Yesus akan melewati daerahnya. Ia pun ingin melihat seperti apakah Yesus itu. Sayangnya, ketika Yesus akhirnya datang, Zakheus tidak dapat melihat apa-apa, selain punggung-punggung orang di depannya. Ini tidak lain karena badannya yang tergolong pendek.

Zakheus tidak mau menyerah dengan keadaan. Ia mencari akal untuk bisa melihat Yesus. Karena itu, dipanjatlah pohon ara. Ia sangat senang karena akhirnya bisa melihat Yesus secara langsung. Di lain pihak, karena ia berada di atas pohon, Yesus pun dapat melihat dirinya. Di luar dugaan, ternyata Yesus datang mendekat dan menyatakan keinginan-Nya untuk menumpang di rumah Zakheus.

Semakin besarlah sukacita Zakheus karena hal itu. Yesus berkenan singgah di rumahnya, meskipun keputusan itu membuat sejumlah pihak bersungut-sunggut dan mencibir. Orang-orang itu merasa heran, sebab Zakheus dipandang sebagai orang berdosa. Zakheus sendiri kemudian berseru, “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

Dalam doa Bapa Kami, kita memohon, “Berilah kami rezeki pada hari ini.” Ternyata Tuhan memberi kita rezeki yang berlimpah. Mata yang dapat melihat, jantung yang terus berdetak, darah yang terus mengalir, kaki yang bisa berjalan, telinga yang bisa mendengar, dan masih banyak lagi, itulah kemurahan-kemurahan Tuhan yang kita terima setiap waktu. Kita pun disadarkan bahwa Tuhan ternyata memberi kita banyak hal, lebih dari yang kita minta. Karena itu, kita wajib bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya atas semuanya itu. Mari kita wujudkan ucapan syukur itu dengan mempergunakan pemberian-pemberian Tuhan untuk kebaikan bersama.