Menjadi Satu

Kamis, 16 Mei 2024 – Hari Biasa Pekan VII Paskah

57

Yohanes 17:20-26

“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

***

Kita menyaksikan di media sosial banyak perdebatan di antara orang Kristen sendiri. Di dalam perdebatan itu, terjadi saling sindir, saling mempersalahkan, serta saling menjatuhkan. Perdebatan semacam itu kurang bermanfaat dan mencerminkan iman yang picik dan dangkal. Dialog iman semestinya mencerahkan dan menimbulkan sikap saling menghargai.

Saat perjamuan malam terakhir, Yesus berdoa bagi kita yang percaya karena pewartaan para rasul. Ia berdoa supaya kita semua menjadi satu. Yesus menghendaki kesatuan Gereja sebagai suatu kesaksian akan diri-Nya dan pengutusan-Nya. Karena itu, konflik di antara orang Kristen sungguh bertentangan dengan doa Yesus tersebut. Kita telah menyaksikan bahwa sepanjang sejarah Gereja, terjadi begitu banyak perselisihan dan perpecahan. Kita tentu tidak menginginkan hal itu terjadi lagi.

Saudara-saudari terkasih, marilah kita juga bersatu dalam doa Yesus ini. Kita berdoa agar semua orang Kristen bersatu. Perlu disadari bahwa kesatuan bukanlah keseragaman, melainkan saling mencintai dalam perbedaan. Perbedaan dalam hal ajaran iman janganlah menciptakan permusuhan, melainkan menumbuhkan sikap saling menghargai. Dialog mengenai ajaran iman semestinya membuat kita saling mengerti dan saling mengenal. Semoga kita semakin matang dalam dialog-dialog iman yang kita lakukan. Tuhan memberkati.