Hidup Adalah “Gratia”

Senin, 3 Juni 2024 – Peringatan Wajib Santo Karolus Lwanga

72

Markus 12:1-12

Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: “Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.” Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.

***

Kehidupan manusia di dunia ini bisa dipandang dari dua sisi yang berbeda secara ekstrem. Di satu sisi, ada banyak orang yang menerima dan memandang hidup mereka sebagai berkat. Namun, di sisi lain, tidak sedikit orang yang memandang hidup mereka sebagai beban yang sangat berat.

Orang yang melihat hidupnya sebagai berkat akan mampu menyadari bahwa semua yang diterimanya semata-mata adalah anugerah, rahmat, atau pemberian dari Allah. Orang seperti ini akan memandang segala sesuatunya, sekecil apa pun itu, sebagai rahmat. Dalam bahasa Latin, rahmat adalah gratia. Kata gratia dekat dengan kata “gratis”. Orang yang menyadari bahwa hidupnya penuh rahmat akan mampu mensyukuri bahwa segala sesuatu yang ada padanya adalah semata-mata hadiah dan pemberian dari Allah secara cuma-cuma. Allah yang Mahakaya dalam segala sesuatu melimpahkan anugerah-Nya kepada kita.

Allah memiliki kebun anggur yang melimpah buahnya bagi semua orang. Sebagai wujud syukur, semestinya kita dengan kerelaan hati ikut ambil bagian menjadi pekerja-Nya, agar kebun anggur itu semakin berlipat ganda buahnya. Namun, sayangnya, tidak sedikit orang justru bersikap seperti pekerja-pekerja yang digambarkan dalam bacaan Injil hari ini. Mereka sudah menerima banyak berkat dari Tuhan sebagai pemilik kebun anggur, tetapi lupa bersyukur dan malah meminta lebih dari yang mereka butuhkan. Putra dari sang pemilik kebun anggur pun mereka bunuh karena keserakahan mereka.

Saudara-saudari yang terkasih, kebun anggur Tuhan bisa kita refleksikan sebagai dunia ini. Allah yang Mahakaya dalam segala sesuatu telah memberikan anugerah-Nya yang melimpah kepada kita di dunia ini. Sebagai wujud syukur, semoga kita mampu menjadi rekan sekerja Allah untuk merawat, menjaga, dan ikut menggarap kebun anggur ini sehingga berbuah banyak bagi semua orang.

Menjadi rekan sekerja Allah artinya kita membuka diri kepada siapa saja yang berkehendak baik untuk ambil bagian dalam bekerja di kebun anggur ini. Kita singkirkan segala keserakahan, keegoisan, serta keinginan untuk menguasai dan mencari kemenangan untuk diri sendiri. Allah telah memberikan anugerah secara cuma-cuma alias gratis untuk kita semua. Semoga kita pun mampu untuk bermurah hati dengan membagikan hasil kebun anggur itu secara cuma-cuma pula kepada semua orang.