Lukas 17:1-6
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, daripada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.”
Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: “Tambahkanlah iman kami!” Jawab Tuhan: “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.”
***
Pernahkah kita terluka, sakit hati, dan mengalami kekecewaan yang sangat berat? Pernahkah kita dikhianati oleh orang yang sangat kita percaya? Bagaimana rasanya? Konon, pengkhianatan orang terdekat akan menyebabkan rasa sakit dan luka yang paling dalam. Yesus pun mengalami hal demikian. Ia dikhianati dan dijual oleh murid-Nya sendiri, disangkal oleh orang yang selama ini Ia percaya, serta difitnah dan dijatuhkan oleh orang banyak yang selama ini ditolong, diajar, dan disembuhkan oleh-Nya. Lalu, apa reaksi Yesus? Ia tetap mengajarkan tentang pengampunan.
Itulah yang diajarkan Yesus hari ini. Mengampuni bukan hal yang mudah. Ini adalah hal yang sulit, terutama ketika luka yang tergores itu sudah amat sangat dalam. Namun, Yesus selalu menawarkan pengampunan dan belas kasihan kepada mereka yang menyesal dan bertobat. Ia berkata, “Bahkan jikalau saudaramu berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.” Mungkinkah hal ini mampu dilakukan oleh kita, manusia yang lemah dan rapuh, yang mudah merasa benci dan dendam di dalam hati?
Jawabannya adalah mungkin, jika kita memohon seperti yang dimohonkan oleh para rasul, “Tambahkanlah iman kami!” Kalau kita mengandalkan kemampuan manusiawi kita, rasanya berat. Namun, dengan iman dan keyakinan, kita akan mampu melakukan hal yang rasanya tidak mungkin bagi manusia, sebab bagi Allah, tidak ada sesuatu pun yang mustahil.
Saudara-saudari yang terkasih, Yesus mengajak kita semua untuk mengampuni tanpa batas. Pengampunan adalah anugerah yang diberikan Allah setiap saat kepada kita. Pengampunan itulah yang kita bawa dan bagikan untuk orang-orang, terutama yang bersalah kepada kita. Untuk kita yang sampai saat ini masih terluka, kecewa, dan tersakiti, mari kita tarik napas dalam-dalam dan berkata, “Aku mengampunimu.”