Dipanggil untuk Terlibat

Sabtu, 22 Februari 2025 – Pesta Takhta Santo Petrus

58

Matius 16:13-19

Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”

***

Yesus bertanya kepada para murid apa kata orang tentang siapa diri-Nya. Setelah mendengar jawaban mereka, Dia kemudian menanyakan tentang pendapat mereka sendiri. Petrus dengan tegas menjawab, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Yesus memuji Petrus atas pengakuan iman yang benar ini, dan mengatakan bahwa di atas batu karang inilah Ia akan membangun Gereja-Nya. Yesus juga memberikan kunci Kerajaan Surga kepada Petrus sebagai tanda otoritas yang diberikan kepadanya.

Pengakuan iman Petrus menunjukkan bahwa ia mengenal Yesus lebih dari sekadar orang biasa. Bagi Petrus, Yesus adalah Mesias, sang Penyelamat yang dijanjikan. Pengakuan ini sangat penting karena merupakan dasar dari iman Kristen. Kita mengenal dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat kita.

Bagi kita, pertanyaan ini akan selalu relevan: Siapakah Yesus bagi kita? Apakah kita mengenal Dia hanya sebagai tokoh sejarah? Ataukah kita menerima Dia sebagai Juru Selamat yang mengubah hidup kita? Pengakuan iman kita kepada Yesus adalah fondasi hidup Kristen kita. Kita diajak untuk terus memperdalam pengenalan kita akan diri-Nya.

Gereja dipanggil untuk berdiri teguh di atas pengakuan iman Petrus. Tidak ada kekuatan apa pun yang dapat menggoyahkan Gereja yang dibangun di atas batu karang iman ini. Dalam perjalanan hidup kita pun, kita diajak untuk menjadi bagian dari Gereja yang setia pada iman yang benar dan menjadi saksi kasih Allah bagi dunia.

Selanjutnya, Yesus memberikan kunci Kerajaan Surga kepada Petrus. Ini menunjukkan bahwa melalui Gereja, orang-orang dapat menemukan jalan menuju keselamatan. Dalam konteks ini, Gereja diberi tanggung jawab yang besar untuk mengajar, membimbing, dan membawa umat menuju kehidupan kekal. Kunci ini juga menunjukkan bahwa Allah memberikan otoritas kepada Gereja untuk memimpin umat-Nya dalam kebenaran.

Petrus sebagai pemimpin Gereja memiliki tugas besar, tetapi setiap orang kristiani juga dipanggil untuk terlibat dalam pekerjaan membangun Gereja melalui iman, pelayanan, dan kesaksian. Tanggung jawab ini tidak terbatas pada para imam atau pengurus Gereja, tetapi juga pada setiap orang yang percaya kepada Kristus. Sebagai anggota Gereja, kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan ajaran Gereja yang berpegang pada Injil Kristus.

Kita diajak untuk menjadikan hidup kita sebagai saksi dari pengakuan iman kita kepada Yesus. Karena itu, kita wajib membangun Gereja melalui kesaksian hidup yang mencerminkan kasih dan kebenaran Tuhan di dunia ini.