Jangan Takut dan Gelisah

Jumat, 16 Mei 2025 – Hari Biasa Pekan IV Paskah

32

Yohanes 14:1-6

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

***

Ketakutan dan kegelisahan sedang menghampiri para murid. Para murid takut dan gelisah karena Yesus, sang Guru, akan segera meninggalkan mereka. Melihat para murid yang sedang gelisah dan takut, Yesus meneguhkan hati mereka agar tidak gelisah dan takut dalam situasi apa pun. Yesus memang akan segera pergi meninggalkan mereka, namun hal itu tidak boleh mengoyahkan iman mereka. Ia meminta agar para murid percaya kepada Allah dan percaya juga kepada-Nya.

Apa yang harus dipercaya oleh para murid? Para murid diminta untuk percaya bahwa Yesus pergi untuk menyediakan tempat bagi mereka. Sesudah itu, Dia akan kembali dan membawa para murid ke tempat Dia berada. Yesus akan pergi kepada Bapa, dan inilah yang menjadi jaminan masa depan para murid. Tidak hanya Yesus yang akan mendiami rumah Bapa, tetapi juga para murid dan siapa saja yang percaya kepada-Nya. Mereka pun akan mendiami rumah Bapa, sebab mereka telah menjadi milik-Nya. Karena itu, kepergian Yesus merupakan kepergian yang penuh janji dan pengharapan. Itu sebabnya para murid tidak perlu merasa takut dan gelisah, tetapi mesti percaya kepada Allah.

Apa yang dikatakan Yesus tidak mudah dimengerti oleh para murid, sehingga Tomas bertanya, “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Pertanyaan ini memberi kesempatan bagi Yesus untuk menyatakan diri sebagai jalan, kebenaran, dan hidup. Yesus adalah jalan satu-satunya menuju Bapa. Tiada jalan lain menuju Bapa selain Yesus. Tiada seorang pun yang sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Yesus.

Kegelisahan dan ketakutan sering kali menghampiri jiwa kita. Kita takut dan gelisah akan masa depan dan berbagai persoalan yang menerpa perjalanan hidup kita. Bagi kita, orang beriman, senjata untuk menghadapi kegelisahan dan ketakutan adalah iman. Kita diajak untuk percaya pada penyelenggaraan Allah. Kita percaya bahwa Tuhan senantiasa memelihara dan menjamin hidup kita. Yang perlu untuk kita lakukan adalah setia dan tekun menjalankan firman-Nya dalam hidup setiap hari.