
Yohanes 16:5-11
“Tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.”
***
Daya Roh Kudus sungguh besar. Meskipun tidak kelihatan oleh mata, bahkan kita pun sering kali tidak sadar akan keberadaan-Nya, Ia selalu bekerja melakukan hal-hal menkjubkan. Yesus berkata, “Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman.”
Akan dosa. Pada saat Yesus disalibkan, orang Yahudi merasa bahwa apa yang mereka lakukan itu benar. Seperti yang telah diingatkan Yesus, mereka menyangka telah berbuat bakti bagi Allah dengan membunuh Yesus. Waktu berlalu dan mereka tetap tidak sadar akan dosa mereka, sampai Roh Kudus berbicara melalui Petrus dalam khotbahnya, “Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus” (Kis. 2:36). Daya Roh bekerja dan membuat orang Yahudi akhirnya menyadari kedosaan mereka dan menyesal.
Akan kebenaran. Orang Yahudi tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Anak Allah. Bagi mereka, pernyataan Yesus itu adalah hujatan terhadap Allah, sehingga Dia harus dihukum mati. Namun, ketika Yesus disalibkan, kegelapan meliputi seluruh daerah, dan terjadi gempa bumi setelah Yesus wafat. Para prajurit pun menjadi ketakutan. Di saat itulah Roh Kudus bekerja menginsafkan dunia akan kebenaran. Muncul pengakuan dari kepala pasukan, “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah” (Mat. 27:54).
Akan penghakiman. Ketika orang Yahudi tahu akan kebenaran, mereka menjadi sadar akan dosa mereka. Mereka menyesal dan minta petunjuk apa yang harus mereka lakukan. Kesadaran akan dosa sehingga membangkitkan penyesalan merupakan pekerjaan Roh Kudus juga. Dengan adanya penyesalan dan pertobatan, Roh Kudus menginsafkan manusia dari penghakiman.
Jangan pernah lupa akan keberadaan Roh Kudus dan jangan pernah menyangsikan pekerjaan-Nya. Kita telah melihat banyak jejak pekerjaan Roh Kudus dalam diri para rasul yang diberi iman dan keberanian dalam bersaksi tentang Yesus. Roh Kudus tidak hanya bekerja dalam diri para rasul pertama, tetapi juga di dalam murid-murid selanjutnya serta Gereja.
Peran Roh Kudus juga kita imani hadir dalam pemilihan paus. Sembilan bulan sebelum terpilih sebagai paus dan masih menjabat sebagai kardinal, Paus Leo XIV mengingatkan agar orang Katolik tidak meragukan pekerjaan Roh Kudus. Beliau mengatakan bahwa Roh Kudus tidak pernah mengabaikan Gereja, meskipun terkadang Gereja sedikit terguncang. Ditegaskan pula bahwa umat Katolik secara berkelanjutan menaruh kepercayaan dan keyakinan pada Tuhan yang Roh-Nya sendiri selalu ada bersama kita.