
Yohanes 16:29-33
Kata murid-murid-Nya: “Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” Jawab Yesus kepada mereka: “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
***
“Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Setiap hari, matahari terbit dan memberi terang bagi dunia. Namun, ada banyak perubahan dalam perjalanan waktu selama sehari. Hari terkadang cerah dan panas, terkadang mendung dan dingin, terkadang hujan rintik-rintik, terkadang pula turun hujan amat deras yang menyegarkan bumi. Ada banyak dinamika yang tidak selalu dapat kita ramalkan sebelumnya.
Kita bisa jadi sudah membuat rencana kegiatan untuk dilakukan sepanjang hari tertentu. Kita ingin agar semua rencana itu bisa terwujud dengan baik. Namun, bisa jadi, rencana tersebut terpaksa diubah karena terjadinya sejumlah hal, seperti ban kendaraan yang tiba-tiba bocor, alat kerja yang tidak berfungsi, listrik mati, atau keadaan-keadaan darurat yang harus segera kita tanggapi. Kita perlu dengan sigap menyesuaikan diri.
Di tengah begitu banyak tantangan dalam dinamika kehidupan, Tuhan punya kehendak untuk kita, yakni agar kita berhati teguh. Hendaknya kita mempunyai hati yang siap sedia menghadapi segala kemungkinan. Janganlah kita melarikan diri ketakutan ketika ada tantangan. Tuhan sudah memberi kita teladan untuk menyambut dan memeluk tantangan. Karena itu, Tuhan ingin kita memiliki hati yang teguh, hati yang berani bergulat dengan tantangan hidup.
Bergulat dengan tantangan berarti berani berkembang dan bertumbuh. Menolak tantangan berarti menjadi kerdil dan tidak mau menjadi semakin matang. Tantangan adalah kesempatan bagi kita untuk menjadi partner kerja Tuhan, sebab tantangan adalah gerak yang membuat dunia menjadi semakin baik.
Mari kita mohon rahmat Tuhan agar sungguh memiliki hati yang teguh, sehingga kita menjadi pribadi-pribadi pemberani yang gembira memeluk segala tantangan.