Terimalah Roh Kudus

Minggu, 8 Juni 2025 – Hari Raya Pentakosta

23

Kisah Para Rasul 2:1-11

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”

***

Saya pernah melihat suatu peristiwa langka, di mana seorang ibu berbadan gemuk bisa lari begitu cepat saat kerasukan setan. Terlepas apakah itu benar atau tidak, apakah ibu itu benar kerasukan setan atau tidak, sepertinya ada kekuatan dari luar yang masuk ke dalam dirinya dan membuat dia menjadi lebih kuat dari biasanya. Dalam beberapa budaya, ada keyakinan bahwa jika suatu roh masuk ke dalam tubuh orang tertentu, orang itu akan memperoleh kekuatan luar biasa atau tubuhnya menjadi kebal.

Hari ini adalah Hari Raya Pentakosta, hari raya turunnya Roh Kudus. Bacaan pertama  mengisahkan dengan jelas bagaimana Roh Kudus dianugerahkan kepada para rasul. Diceritakan bahwa setelah lidah-lidah seperti nyala api hinggap di atas para rasul, mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain. Roh Kudus memberikan kepada para rasul daya atau kemampuan untuk berbicara dalam cara yang dimengerti oleh semua orang yang berkumpul di situ, yang berasal dari bermacam-macam bangsa. Kekuatan Roh Kudus juga menular kepada orang-orang lain yang berkumpul di situ, yang melihat peristiwa itu secara langsung. Mereka mendapatkan pengertian, sehingga mampu memahami apa yang disampaikan oleh para rasul.

Dalam bacaan Injil, Yesus mengutus para murid dan memberi mereka daya kekuatan. Mereka tidak dibiarkan pergi begitu saja, tetapi dibekali daya ilahi yang memampukan mereka memahami kebenaran yang diajarkan Yesus, mewartakannya, juga menghidupinya. Ajaran atau perintah Yesus yang utama adalah perintah cinta kasih. Salah satu ekspresi kasih yang tertinggi adalah pengampunan. Para murid diutus untuk memberi kesaksian tentang kasih pengampunan Allah.

Saat dibaptis, orang beriman membuka diri untuk menerima Roh Kudus yang diperteguh lagi dalam Sakramen Krisma. Roh Kudus itu memberikan daya ilahi kepada semua orang yang percaya untuk menjadi murid Kristus dan penerus warta Injil kasih Allah bagi dunia. Kita tidak diberi jimat atau kekebalan fisik, tetapi kuasa dan kekuatan rohani untuk menjadi tanda kehadiran Allah yang penuh kasih di dunia. Roh Kudus memampukan kita untuk menjadi hati Allah yang penuh kasih di dunia. Mari kita membuka diri, dan terimalah Roh Kudus.